Varian Virus HIV Baru Kini Ditemukan di Belanda, Disebut Lebih Menular dan Parah
- Varian virus HIV baru kini ditemukan di Belanda, disebut lebih menular dan parah
Gaya Hidup
JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang saat ini masih terjadi menunjukkan bahwa mutasi pada virus dapat secara signifikan mengubah daya penularan patogen dan tingkat keparahan penyakit. Seperti yang dilansir dari laman Healthline, penelitian baru dari Universitas Oxford telah menemukan varian baru dari HIV, virus yang menyebabkan penyakit AIDS yang berpotensi lebih menular dan dapat mempengaruhi sistem kekebalan secara lebih serius. Sejauh ini ada 109 orang yang sebagian besar tinggal di Belanda memiliki varian tersebut.
Jenis varian baru dari virus HIV ini disebut dengan varian VB dapat merusak sistem kekebalan, melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan perkembangan penyakit menjadi jauh lebih cepat daripada jenis HIV sebelumnya. Hal ini juga berarti bahwa orang yang tertular varian baru dapat mengembangkan AIDS lebih cepat.
Para peneliti menemukan bahwa VB memiliki viral load (jumlah virus yang terdeteksi dalam darah) 3,5 hingga 5,5 kali lebih tinggi daripada jenis virus yang ada saat ini, yang menunjukkan bahwa virus itu juga bisa jadi lebih menular.
- Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerja Virtual Account, Inovasi Digital dalam Transaksi Keuangan
- Cari Modal Kerja, Mandiri Tunas Finance Segera Rilis Obligasi Rp1,23 Triliun
- Naik Tipis-Tipis, Harga Emas Antam Dibanderol Rp935.000 per Gram di Akhir Pekan
Terjadinya penurunan sel CD4+T (tanda kerusakan kekebalan oleh HIV), menjadi dua kali lebih cepat pada seseorang dengan varian tersebut. Menurut para peneliti, pada saat orang yang didiagnosis diteliti, orang-orang tersebut rentan untuk mengembangkan AIDS dalam kurun waktu 2 sampai 3 tahun.
Selain itu, karena masih tidak ada pengobatan, jumlah CD4 yang sangat rendah diperkirakan terjadi 9 bulan setelah seseorang didiagnosis untuk rata-rata orang berusia 30-an dengan varian VB. Varian VB disebut mampu memfasilitasi penularan, merusak sistem kekebalan, dan menghentikan efek pengobatan.
Varian VB pertama kali diidentifikasi pada 17 orang yang telah positif HIV dari proyek BEEHIVE, sebuah proyek penelitian berkelanjutan yang mengumpulkan sampel dari seluruh Eropa dan Uganda. Karena 15 dari orang-orang yang didiagnosis berasal dari Belanda, para peneliti kemudian menganalisis data dari kohort lebih dari 6.700 orang yang telah positif HIV di Belanda.
Diagnosis tersebut mengidentifikasi adanya 92 individu tambahan dengan varian dan semuanya berasal dari Belanda, sehingga totalnya menjadi 109. Individu dengan virus HIV varian VB menunjukkan karakteristik khas yang hidup dengan HIV di negara tersebut termasuk usia, jenis kelamin, dan cara penularan.
- Ada Kemungkinan Terjadinya Crypto Winter, Investor Diperingatkan untuk Waspada
- 5 Stadion Bola di Dunia dengan Desain Menarik dan Keren, Ada yang Mirip Peci
- Seperti Menentang Logika, Kenapa Harimau Justru Berwarna Oranye?
Menurut Christophe Fraser, seorang penulis senior penelitian dan profesor di University of Oxford’s Big Data Institute and Nuffield Department of Medicine mengatakan bahwa dengan adanya temuan ini maka penting untuk individu yang berisiko tertular HIV untuk melakukan akses tes rutin untuk melakukan diagnosis dini dan diikuti dengan pengobatan sesegera mungkin. Hal ini dapat berefek untuk membatasi jumlah waktu HIV dapat merusak sistem kekebalan seseorang yang dapat membahayakan kesehatan. Selain itu, hal ini juga dapat menekan HIV secepat mungkin sehingga dapat mencegah penularannya kepada orang lain.