Varian XBB Masuk Indonesia, Kasus Harian COVID-19 Naik dalam Sepekan
- Kementerian Kesehatan mengungkapkan adanya kenaikan COVID-19 di Indonesia dalam kurun waktu satu minggu terakhir.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengungkapkan adanya kenaikan COVID-19 di Indonesia dalam kurun waktu satu minggu terakhir, seiring dengan hadirnya varian XBB. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril memaparkan, dengan kondisi tersebut, masyarakat diminta untuk melindungi diri dengan melengkapi vaksinasi booster dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Dalam kurun satu minggu terakhir terjadi kenaikan kasus COVID-19 di 30 provinsi di Indonesia. Pada level nasional, selama empat hari terakhir juga terjadi peningkatan kasus sekitar 4.700–4.900 kasus. Tren kenaikan kasus disinyalir terjadi seiring dengan ditemukannya varian XBB di Indonesia.
- Bidik Target NZE Forum G20, Subholding Gas Pertamina (PGN) Perluas Pemanfaatan Gas Bumi CNG dan LNG Bali
- Gandeng KNEKS, Muamalat Institute Rilis Program Literasi Keuangan
- PT DI Jual 11 Unit Pesawat N219 ke KLI dengan Total Rp1,26 Triliun
“Kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak menjadikan satu signifikan atau terlalu tinggi dibanding dengan kita subomicron dan lalu yaitu BA 4 maupun BA 5,” ujar Syahril, seperti yang dikutip dari laman Sehat Negeriku, Sabtu, 6 November 2022.
Sebanyak 28 negara melaporkan adanya varian XBB, namun lonjakan kasus varian XBB tidak diiringi dengan peningkatan kematian dan kenaikan jumlah perawatan di rumah sakit. Di sisi lain, lanjut Syahril, sebagian besar negara juga sudah mengalami penurunan kasus.
Tiga negara yang melaporkan penurunan kasus yaitu Singapura dari 18.000 per hari, saat ini sudah turun menjadi 8.000 kasus. India yang semula 300.000 kasus saat ini turun menjadi 2300 perhari. Demikian juga dengan Bangladesh dari 14.000 kasus per hari, saat ini sudah 367 kasus per hari.
Di Indonesia, hingga Jumat, 4 November 2022 tercatat sebanyak ada 12 kasus XBB di Indonesia. Dua kasus berasal dari perjalanan luar negeri, sementara 10 kasus merupakan transmisi lokal.
Jubir Syahril juga meminta masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan, mengurangi aktivitas di kerumunan dan melaksanakan vaksinasi, sebagai bagian di dalam perlindungan pencegahan dan pengendalian COVID-19. Tercatat, capaian vaksinasi booster atau ketiga di Indonesia baru mencapai 27,62% dari target 50%.
- Keren! Garuda Indonesia (GIAA) Dinobatkan Jadi Maskapai Paling On Time se-Asia Pasifik
- Punya Harta Ribuan Triliun, Ini Daftar Orang Terkaya 2022 Versi Forbes
- Uang Rupiah Rp20.000 Bergambar Dewa Ganesha Bikin Geger India, Ternyata Ini Sebabnya
Sementara, capaian vaksinasi pertama sebanyak 87% dan vaksinasi dosis kedua sebesar 73%. Upaya-upaya pencegahan di hulu juga tetap ditegakkan, sebagai antisipasi lonjakan kasus. Mulai dari kesiapsiagaan Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hingga peningkatan upaya tracing dan testing.