Video Marah-marah Viral: Ahok Temui Erick Thohir, Ngomongin Apa?
Ahok bermaksud menyampaikan laporan, kritik dan sarannya kepada Erick.
Nasional & Dunia
JAKARTA – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pertemuan tersebut berlangsung di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 17 September 2020.
Selaku salah satu pengawas perusahaan pelat merah, Ahok bermaksud menyampaikan laporan, kritik, dan sarannya kepada Erick.
“Tadi habis bertemu dengan Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick,” tulis Ahok melalui akun Instagram @basukibtp, dikutip Kamis, 17 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dalam kesempatan itu, Ahok juga mengaku akan menjaga pesan Erick untuk menjaga solidaritas, teamwork, dan terus melakukan transformasi BUMN.
Bongkar Borok Pertamina
Kunjungan ini dilakukan pascapernyataan Ahok dalam sebuah video viral yang diunggah melalui YouTube dengan akun POIN. Dalam video tersebut, ia mengungkapkan kebobrokan manajemen Pertamina.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyinggung mulai hal gaji, lobi-lobi pergantian jabatan hingga kebiasaan mencari utang yang dilakukan jajaran direksi Pertamina.
Ia tampak emosi sebab banyak direksi yang digadang-gadang melakukan lobi-lobi ke menteri. Ahok mengungkapkan bahwa jajaran direksi bisa diganti dan berubah sewaktu-waktu tanpa sepengetahuan dirinya sebagai pengawas utama di perusahaan tersebut.
“Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya marah-marah juga. Jadi semua direksi lobi-lobinya ke menteri. Yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian,” tuturnya.
Lebih lanjut, pria asal Belitung tersebut mengungkapkan adanya permainan soal gaji di Pertamina. Kata dia, ada mantan direktur utama dari anak perusahaan yang tetap mendapatkan gaji yang sama meskipun sudah dicopot dari jabatannya.
“Harusnya gaji mengikuti jabatan Anda dong! Mereka bikin gaji pokok gede–gede semua. Orang kerja sekian tahun gapoknya bisa Rp75 juta. Di copot pun, enggak kerja dibayar segitu. Gila aja!” protes Ahok. (SKO)