<p>Konglomerat pemilik Grup Emtek, Eddy Kusnadi Sariaatmadja / Forbes Indonesia</p>
Korporasi

Vidio Milik Grup Emtek Dapat Tambahan Modal Rp663 Miliar, Ada Grup Sinar Mas hingga Grab

  • miten Grup Emtek milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mengumumkan bahwa anak usaha perseroan PT Vidio Dot Com (Vidio) telah menerima suntikan modal dari PT SDDT Video Gemilang, PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi, Grab LA Pte. Ltd, dan penyerta modal lainnya.

Korporasi

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Emiten Grup Emtek milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mengumumkan bahwa anak usaha perseroan PT Vidio Dot Com (Vidio) telah menerima suntikan modal dari PT SDDT Video Gemilang, PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi, Grab LA Pte. Ltd, dan penyerta modal lainnya.

Sekretaris Perusahaan SCMA Gilang Iskandar mengungkapkan transaksi penyertaan modal tersebut memiliki nilai total US$45 juta setara Rp662,81 miliar (asumsi kurs jisdor 14 Juni 2022 Rp14.729 per dolar AS) yang dilaksanakan pada 14 Juni 2022.

Transaksi penambahan modal ini dilakukan dengan bentuk penerbitan saham oleh Vidio kepada para investor terkait.

"Penyertaan modal di Vidio dilakukan melalui penerbitan saham baru terhadap modal disetor dan ditempatkan dalam Vidio sebesar US$45 juta," ujar Gilang dalam keterangan tertulis Selasa, 14 Juni 2022.

Setelah transaksi ini kepemilikan saham EMTK di Vidio berubah dari sebelumnya Rp83,33% menjadi Rp79,37%.

Melalui keterangan yang berbeda, Manajemen PT Dian Swastatika sentosa Tbk (DSSA) induk usaha PT DSST Video Gemilang mengungkapkan investasi yang dilakukan DSST  terhadap Vidio senilai US$25 juta, merupakan bagian dari strategi kolaborasi pengembangan bisnis digital DSSA.

Perseroan menegaskan, aksi korporasi ini tidak berdampak negatif bagi kinerja keuangan maupun operasional perseroan.

DSSA merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan kelompok bisnis Sinar Mas. Pemegang saham Mayoritas adalah PT Sinar Mas Tunggal dengan kepemilikan 59,90%. Sementara publik menguasai 40,10% saham.