<p>Ilustrasi aplikasi media sosial berbagi video TikTok asal China. / Pixabay</p>
Gaya Hidup

Viral di Tiktok, Apa Arti Istilah Body Count?

  • Istilah body count tengah viral di fyp TikTok belakangan ini. Istilah tersebut diperbincangkan dengan simulasi pertanyaan yang ingin tahu jumlah body count yang dilakukan seseorang di usia tertentu.
Gaya Hidup
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- Istilah body count tengah viral di fyp TikTok belakangan ini. Istilah tersebut diperbincangkan dengan simulasi pertanyaan yang ingin tahu jumlah body count yang dilakukan seseorang di usia tertentu.

Dalam konten yang viral, sejumlah konten kreator memberhentikan seseorang yang tengah berada di jalan untuk menanyakan umur dan body count orang tersebut.

Lantas, apakah arti dari istilah body count yang saat ini tengah viral di TikTok?

Melansir laman HITC Rabu, 1 Februari 2023, istilah body count mengacu pada dua makna. Makna pertama yakni jumlah orang yang meninggal akibat beberapa situasi, seperti perang, bencana alam, atau kecelakaan.

Kemudian, makna kedua mengacu pada jumlah orang yang pernah berhubungan seksual dengan pihak yang ditanyai.

Sedangkan mengacu pada konten viral TikTok, makna body count yang digunakan adalah jumlah orang yang pernah berhubungan seksual dengan seseorang. Sebagian besar orang menganggap bahwa hal tersebut adalah hal asusila untuk ditanyakan karena menyangkut privasi.

Meski viral, konten tersebut mengundang pro dan kontra lantaran dianggap sebagai pelanggaran privasi seseorang. Selain itu, konten tersebut dianggap sebagai hal yang buruk dan tidak pantas untuk viral, bahkan diciptakan.

Dampak Body Count 

Mengutip Medical News Today, The English Longitudinal Study of Aging menemukan bahwa memiliki banyak jumlah body count atau memiliki banyak pasangan seksual dapat meningkatkan risiko tertular Infeksi Menular Seksual (IMS).

Para peneliti mengatakan, seseorang yang memiliki 10 atau lebih pasangan seks seumur hidup dapat meningkatkan risiko terdiagnosis kanker, seperti kanker serviks, kanker mulut, kanker anus, kanker penis, hingga kanker prostat.

Selain kanker, pemilik banyak jumlah body count juga berisiko untuk terjangkit hepatitis B, hepatitis C, human papillomavirus (HPV), hingga HIV/AIDS.

Selain risiko fisik, kebiasaan bergonta-ganti pasangan seks rupanya juga berdampak pada emosi seseorang. 

British National Survey of Sexual Attitudes and Lifestyles melakukan survey pada 2017 lalu. Survey tersebut mengkaji faktor yang mempengaruhi penurunan gairah seks di antara 6.669 perempuan dan 4.839 laki-laki berusia 16-74 tahun.

Survei tersebut membuktikan bahwa wanita dengan tiga atau lebih pasangan seksual, atau lebih banyak hitungan tubuh pada tahun sebelumnya cenderung melaporkan tingkat minat seksual yang lebih rendah, dibandingkan wanita dengan hanya satu pasangan seks pada periode tersebut.