Viral Influencer Melahirkan Tanpa Memiliki Suami, Simak Mitos Seputar Anak Tanpa Ayah Menurut Ahli
- Beragam statistik dan penelitian menggambarkan seorang anak yang tumbuh tanpa ayah di sisinya akan mengalami banyak kegagalan dan dampak buruk.
Gaya Hidup
JAKARTA - Beragam statistik dan penelitian menggambarkan seorang anak yang tumbuh tanpa ayah di sisinya akan mengalami banyak kegagalan dan dampak buruk.
Mereka dinilai lebih berpotensi untuk putus sekolah, bermasalah dengan narkoba dan alkohol, lebih mungkin dipenjara, terjebak dalam aktivitas seks dini, hingga kemiskinan yang tinggi dan susah mencapai kesuksesan.
Apakah ini benar? Sean Grover LCSW, seorang Psikoterapis dari Amerika menulis untuk Psychology Today 3 mitos seputar anak yang dibesarkan tanpa ayah. Berikut pemaparannya:
- CEO TikTok Shou Zi Chew Dikeroyok Parlemen AS
- Mirip Sekarang, Lukisan Zodiak Kuno di Kuil Mesir Terungkap Sepenuhnya
- Bintang Everton: Saya Selalu Cinta Ramadan
- Pelita Air Service Akan Tambah Rute dan Armada Jelang Mudik Lebaran 2023
1. Anak tanpa ayah pasti terlibat dalam kenakalan remaja
Menurut Sean, label tanpa ayah terlalu disederhanakan. Statistik yang menunjukkan hasil seperti ini tidak mengungkapkan alasan mengapa beberapa anak dalam penelitian ini tidak memiliki ayah.
Apakah karena perceraian? Apakah ibu seorang janda? Apakah mereka dibesarkan oleh pasangan homoseksual?
Informasi-informasi seperti ini sangat mengubah hasil studi. Karena faktanya kenalakan remaja dan penyalahgunaan zat paling tinggi terjadi pada anak-anak yang dibesarkan oleh keluarga yang tidak harmonis.
Tingkat konflik yang tinggi di rumah secara signifikan menyebabkan kerusakan terbesar pada kesejahteraan anak-anak. Konsekuensinya, hubungan orang tua yang sangat negatif dapat lebih merusak daripada kehilangan orang tua.
2. Anak tanpa ayah menderita gangguan kemarahan atau depresi
Hal yang menentukan kesejahteraan mental anak adalah kualitas hubungan dalam keidupannya. Kualitas hubungan yang mereka miliki dengan orang yang ada di kehidupan mereka jauh lebih penting daripada rasa kehilangan pada sosok yang meninggalkan mereka. Kalaupun anak-anak ini tidak memiliki ayah kandung, mereka tetap dapat memiliki sosok ayah, dan panutan mereka dari orang lain. Seperti om mereka atau guru mereka di sekolah.
3. Pria tanpa ayah tidak tahu cara menjadi ayah yang baik
Kebalikannya, banyak pria tanpa ayah merasa memiliki kesempatan menjadi ayah yang baik yang tidak pernah mereka miliki. Hal ini memotivasi mereka untuk merasa lebih terikat dengan putra-putri mereka dan menyembuhkan luka masa kecil mereka yang menyakitkan.
Sean juga mengatakan bahwa banyak kliennya yang merupakan anak tanpa ayah namun ketika memiliki anak mereka menjadi sangat mencintai anak-anak mereka dan berhenti membiarkan masa lalu menentukan bagaimana mereka bertindak.
Nah, berikut tadi adalah artikel mengenai mitos seputar anak tanpa ayah. Semoga bermanfaat!