<p>Ilustrasi pertambangan batu bara. / Pixabay</p>
Industri

Volume Ekspor Batu Bara Bisa Tumbuh Hingga 5,7 Persen Tahun Ini

  • JAKARTA – Tim riset ekonomi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan harga batu bara maupun kinerja ekspor pada 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan 2020. Mengutip hasil riset, Kamis, 4 Februari 2021, riset tersebut memperkirakan harga rata-rata batu bara pada 2021 akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yakni menjadi US$78,7 per ton. “Selain itu, kami […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Tim riset ekonomi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan harga batu bara maupun kinerja ekspor pada 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan 2020.

Mengutip hasil riset, Kamis, 4 Februari 2021, riset tersebut memperkirakan harga rata-rata batu bara pada 2021 akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yakni menjadi US$78,7 per ton.

“Selain itu, kami perkirakan volume ekspor batu bara 2021 akan sebesar 420-430 juta ton, tumbuh 3,2-5,7 persen sejalan dengan peningkatan harga,” tulis riset Bank Mandiri.

Alasannya, perbaikan perekonomian global terutama China dan India akan menjadi penggerak utama meningkatnya volume ekspor batu bara tahun ini.

Di samping adanya perjanjian bilateral dengan China tentang kesepakatan pembelian batu bara dari Indonesia juga menjadi faktor
pendorong peningkatan volume ekspor pada 2021.

Ekspor ke negara non tradisional terutama negara-negara ASEAN seperti Filipina, Malaysia dan Vietnam juga berpotensi meningkatkan volume ekspor pada 2021.

Kinerja 2020

Tahun lalu, volume ekspor batu bara mengalami kontraksi cukup dalam akibat pandemi COVID-19. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor batu bara pada 2020 tercatat sebesar 406,9 juta ton, turun -11,4% dibandingkan dengan 2019 459,1 juta ton.

Ekspor batu bara ke negara tujuan ekspor utama pada 2020 seluruhnya mengalami penurunan yakni China -13,6%, India -19,8%, Korea Selatan -17,2% dan Jepang -5,2%. Sementara itu, beberapa negara yang masih mengalami kenaikan permintaan batu bara dari Indonesia pada 2020 mayoritas berasal dari negara ASEAN.

Seperti misalnya Filipina mengalami kenaikan sebesar 1,8%, Malaysia 5,5% dan Vietnam 17,8%. Namun, kenaikan permintaan ini belum mampu menggantikan penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor utama.

Sehingga secara total, volume ekspor batu bara masih menurun. Adapun empat besar tujuan ekspor utama batu bara pada 2020 adalah China sebesar 127,4 juta ton, India 98,2 juta ton, Filipina 28,1 juta ton,dan Jepang 27,0 juta ton.

Meskipun secara kumulatif masih terkontraksi, kinerja ekspor batu bara mulai mengalami perbaikan secara gradual pada akhir 2020. Hal ini terlihat dari kenaikan kinerja ekspor secara bulanan pada Oktober, November dan Desember yang tumbuh masing-masing sebesar 13,7%,15,2% dan 9,8% secara bulanan.