<p>Foto: Barito-pacific.com</p>
Industri

Wadaw! Demi Bayar Utang Rp2,81 Triliun, Barito Pacific Rilis Obligasi Bunga 10,25%

  • JAKARTA – Emiten petrokimia PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berencana merilis obligasi baru senilai Rp386,52 miliar. Obligasi ini merupakan lanjutan dari Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap I dan II Tahun 2019 yang telah ditawarkan dengan nominal mencapai Rp1,11 triliun. Rencananya, obligas baru ini bakal diterbitkan dalam tiga seri sekaligus dengan emisi dan bunga berbeda. […]

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Emiten petrokimia PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berencana merilis obligasi baru senilai Rp386,52 miliar. Obligasi ini merupakan lanjutan dari Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap I dan II Tahun 2019 yang telah ditawarkan dengan nominal mencapai Rp1,11 triliun.

Rencananya, obligas baru ini bakal diterbitkan dalam tiga seri sekaligus dengan emisi dan bunga berbeda. Seri A dirilis dengan nilai Rp167,52 miliar dan bunga 8,2% per tahun serta tenor 370 hari sejak tanggal emisi.

Seri B dirilis dengan nilai Rp56 miliar dan bunga 9,25% per tahun serta tenor tiga tahun. Terakhir, Seri C senilai Rp163 miliar dengan bunga 10,25% per tahun dan tenor pelunasan 5 tahun.

Bunga obligasi ini bakal dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 8 Maret 2021.

“Sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi akan dibayarkan pada tanggal 18 Desember 2021 untuk obligasi Seri A, 8 Desember 2023 untuk obligasi Seri B, dan tanggal 8 Desember 2025 untuk Obligasi Seri C,” tulis Manajemen Barito Pacific dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dinukil Selasa, 17 November 2020.

Tanggal penawaran umum obligasi ini akan dimulai pada 1-3 Desember 2020. Sementara tanggal efektif penghitungannya dimulai pada 13 Desember 2020.

Adapun tujuan dari penerbitan surat utang tersebut adalah untuk membayarkan sebagian utang perseroan sebesar US$200 miliar atau Rp2,81 triliun (kurs Jidor Rp14.073 per dolar AS).

“Sebagian kewajiban yang dibayarkan oleh perseroan adalah berupa pokok pinjaman,” ungkap Manajemen.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2020, liabilitas Barito Pacific di periode ini senilai US$4,29 miliar. Sedangkan ekuitasnya hanya senilai US$2,97 juta.

Sebagai informasi, hingga 30 September 2020, mayoritas saham Barito Pacific masih digenggam oleh konglomerat Prajogo Pangestu. Dia duduk di posisi ke-19 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2019 dengan total harta sebanyak US$4,6 miliar atau setara Rp106,4 triliun.