<p>Ilustrasi pertambangan batu bara. / Pixabay</p>
Pasar Modal

Waduh! Harga Batu Bara Anjlok Lagi 35,02 Persen ke Bawah Level US$200 per Ton

  • Pada 5 Oktober 2021, harga batu bara bahkan sempat menyentuh level tertingginya setidaknya sejak 2008. Saat itu, harga batu bara mencapai US$280 per ton. Jika dilihat dari harga tertinggi tersebut hingga hari ini, harga batu bara anjlok 35,02%.

Pasar Modal

Reza Pahlevi

JAKARTA – Harga komoditas pertambangan batu bara akhirnya kembali ke level di bawah US$200 per ton. Di pasar ICE Newcastle (Australia), harga batu bara dipatok di level US$181,95 per ton pada perdagangan Kamis, 22 Oktober 2021.

Harga tersebut terkoreksi 14,62% dari harga perdagangan hari sebelumnya yang sebesar US$213,1 per ton. Dalam tujuh hari terakhir, harga batu bara memang terus tercatat turun. Harga turun 30,02% sejak tujuh hari terakhir tersebut.

Ini pertama kali harga batu bara menyentuh level di bawah US$200 per ton sejak 27 September 2021, saat itu harga batu bara menyentuh US$202,95 per ton pertama kalinya setidaknya sejak 2008.

Pada 5 Oktober 2021, harga batu bara bahkan sempat menyentuh level tertingginya setidaknya sejak 2008. Saat itu, harga batu bara mencapai US$280 per ton. Jika dilihat dari harga tertinggi tersebut hingga hari ini, harga batu bara anjlok 35,02%.

Meski begitu, harga batu bara masih tercatat naik 2,04% jika dilihat secara point-to-point dalam sebulan terakhir. Sejak awal tahun, harga masih tercatat meroket 122,57% (year-to-date/ytd).

Harga batu bara sempat meroket gila-gilaan membuat negara seperti China mengalami krisis energi. Krisis ini bahkan juga ikut membuat pabrik-pabrik di China kewalahan menanggung beban operasi dan beberapa bahkan memutuskan untuk berhenti operasi sementara.

Akibatnya, pemerintah China pun mencoba mengerek produksi batu bara agar harga dapat lebih terkontrol. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) akan memastikan tambang batu bara beroperasi pada kapasitas penuh untuk menghasilkan setidaknya 12 juta ton per hari.

Jumlah produksi tersebut lebih tinggi dari produksi batu bara China pada September lalu yang tercatat 11,14 ton per hari.