Waspada! Teknologi AI Dapat Memudahkan Peretas Mencuri Password Anda
Tekno

Waduh! Mantan Karyawan OpenAI Ini Peringatkan Potensi Bencana dari Kecerdasan Buatan

  • Salah satu pencipta atau pembuat ChatGPT ikut memperingatkan mengenai potensi adanya konsekuensi bencana dari pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Tekno
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Salah satu pencipta atau pembuat ChatGPT ikut memperingatkan mengenai potensi adanya konsekuensi bencana dari pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Hal itu diutarakan oleh mantan karyawan OpenAI, Paul Christiano yang sekarang menjalankan penelitian AI secara nirlaba di Alignment Research Center. Seperti yang dilansir dari laman The Independent, ia mengatakan bahwa dirinya yakin ada kemungkinan yang signifikan bahwa teknologi tersebut akan mengarah pada kehancuran umat manusia.

Menurut Paul Christiano, menurutnya bahaya yang akan datang yaitu ketika sistem AI mampu mencapai dan melampaui kapasitas kognitif manusia. 

"Saya pikir begitu Anda memiliki pandangan itu maka banyak hal mungkin terasa seperti masalah AI karena itu terjadi segera setelah Anda membangun AI," kata Paul Christiano yang dikutip dari The Independent pada 3 Mei 2023.

Komentar ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar kemajuan kecerdasan buatan yang pesat dalam beberapa bulan terakhir. Ia yang berbicara kepada The New York Times juga mengatakan bahwa dirinya menyesali pekerjaan yang telah dia sumbangkan karena masa depan yang tidak dapat diprediksi yang sekarang harus dihadapi.

Christiano juga berpendapat bahwa mereka harus meningkatkan perkembangan kecerdasan buatan ini sampai mereka mengerti apakah mereka mampu mengendalikannya.

Tokoh terkemuka lainnya juga ikut mendesak perusahaan AI untuk menghentikan pengembangan sistem canggih, yang terbaru melalui surat terbuka yang ditandatangani oleh ribuan pakar yang mendesak pemerintah untuk turun tangan jika pengembangan kecerdasan buatan tidak dihentikan setidaknya selama enam bulan.

Di antara para penandatangan adalah Elon Musk, yang sering berbicara tentang ancaman eksistensial yang ditimbulkan oleh AI. Miliarder teknologi, yang ikut mendirikan OpenAI tersebut juga menerbitkan tweet bahwa ketergantungan yang tidak berbahaya pada AI atau otomasi dapat berbahaya bagi peradaban jika dilakukan terlalu jauh sehingga kita akhirnya lupa cara kerja suatu mesin.