chatgpt-inix.jpg
Gaya Hidup

Waduh! OpenAI Matikan Alat Pendeteksi Konten Hasil ChatGPT

  • Simak penjelasan mengenai keputusan OpenAI yang tampaknya ‘mematikan’ alat pendeteksi konten yang dibuat oleh kecerdasan buatan atau AI, yaitu AI Classifier.

Gaya Hidup

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - ChatGPT dari OpenAI adalah salah satu alat kecerdasan buatan yang akhir-akhir ini digemari untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari. Akan tetapi, sejak ChatGPT hadir, ada banyak pertanyaan apalagi soal etika dan prinsip.

Contoh pertanyaannya bisa jadi tentang bagaimana seorang guru dapat mengetahui apakah tugas yang dibuat oleh siswa itu original atau asli atau dibuat oleh ChatGPT. Selain itu, penulis, guru, akademisi, juga turut menyatakan keprihatinan atas hal ini.

Akan tetapi, ternyata ada tools atau alat yang dapat membantu pengguna mendeteksi apakah suatu konten yang ditulis dihasilkan oleh AI atau tidak. OpenAI, perusahaan yang membuat ChatGPT memiliki alat serupa. Namun, menurut laporan dari The Verge, OpenAI telah mematikan tools yang disebut AI Classifier tersebut.

Alasan OpenAI Matikan Alat Pendeteksi Konten Hasil ChatGPT

Alasan OpenAI matikan alat pendeteksi konten hasil ChatGPT

Seperti yang dilaporkan Gadgets Now, perusahaan tersebut mengatakan dalam postingan blognya bahwa alat ini telah dihentikan sampai sekarang. Sejak 20 Juli 2021, tools AI Classifier tidak lagi tersedia karena tingkat akurasinya yang rendah.

OpenAI juga dilaporkan sedang bekerja untuk memasukkan feedback dan saat ini sedang meneliti teknik sumber yang lebih efektif untuk teks dan telah berkomitmen untuk mengembangkan serta menerapkan mekanisme yang memungkinkan pengguna memahami apakah konten audio atau visual juga dihasilkan oleh AI.

Tools ini ternyata telah diluncurkan pada Januari tahun ini. Bahkan, saat proses peluncurannya, OpenAI dilaporkan masih sempat mengakui keraguan atas keakuratannya. 

Selain AI Classifier, ada banyak alat atau tools lain yang mengklaim berfungsi untuk mendeteksi apakah suatu konten dibuat oleh kecerdasan buatan atau tidak. Akan tetapi, alat-alat tersebut tampaknya masih ‘untung-untungan’.

Seperti yang Anda ketahui, AI generatif sekarang semakin populer dengan semakin banyaknya pengguna yang masuk ke ChatGPT dan Google Bard. Oleh karena itu, pengguna mengharapkan tools seperti AI Classifier juga akan populer. Meski begitu, OpenAI juga tidak mengesampingkan kemungkinan dan mungkin baru saja meluncurkan versi yang telah diubah suatu saat nanti.

Itu tadi penjelasan mengenai keputusan OpenAI yang tampaknya ‘mematikan’ alat pendeteksi konten yang dibuat oleh kecerdasan buatan atau AI, yaitu AI Classifier.