Photo by Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/photo/person-counting-cash-money-4475523/
Dunia

Waduh, Pegawai Bank Lebih Rentan Menyimpangkan Pekerjaan Saat WFO

  • Kasus penggelapan atau pencurian dana nasabah ya g melibatkan pegawai bank beberapa kali terjadi di Indonesia
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- Kasus penggelapan atau pencurian dana nasabah yang melibatkan pegawai bank beberapa kali terjadi di Indonesia. Tak hanya merugikan nasabah, aksi kriminal tersebut tentunya merugikan perusahaan lantaran telah mencoreng nama baiknya.

Baru-baru ini, sebuah studi baru dari sebuah bank di Inggris menemukan bahwa karyawan bank yang bekerja di kantor lebih rentan menyimpangkan uang saat bekerja di kantor atau WFO. 

Menurut penelitian yang ditampilkan dalam  Social Science Research Network akhir bulan lalu, para bankir yang bekerja dari rumah secara signifikan menurunkan tingkat di mana para bankirnya menghasilkan laporan dan investigasi pelanggaran keuangan.

Metode penelitian yang dilakukan didapat dari survey dan perbandingan  yang melibatkan para bankir dari salah satu dari lima bank terbesar di Inggris yang bekerja di kantor dan mereka yang bekerja dari rumah antara Maret 2020 dan 2021.

"Analisis perbedaan-dalam-perbedaan kami mengungkapkan bahwa bekerja dari rumah menurunkan kemungkinan pelanggaran sekuritas. Pada akhirnya mereka yang bekerja dari rumah menunjukkan lebih sedikit peringatan pelanggaran. Signifikansi ekonomi dari perubahan ini besar," tulis makalah tersebut sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Insider Selasa, 23 Mei 2023.

Dalam laporan penelitian, realitas baru bekerja dari rumah menghadirkan beberapa faktor baru terhadap potensi pelanggaran, termasuk pengawasan langsung dari manajer. Namun, mereka mengatakan bahwa kurangnya pengawasan diimbangi dengan berkurangnya paparan terhadap rekan kerja yang mungkin bersalah atas kesalahan mereka sendiri.

Selain itu, saat bekerja di rumah, ada  lebih sedikit informasi yang dapat memotivasi hal-hal seperti perdagangan orang dalam atau kolusi. Alhasil, saat bankir bekerja dari rumah,  potensi pelanggaran akan lebih sedikit.

"Bekerja dari rumah menghasilkan pengurangan absolut sebesar 14,7 poin persentase dalam probabilitas peringatan tahunan terkait laporan pelanggaran per karyawan perdagangan," lapor tulisan tersebut.

Sebagai catatan,  karyawan yang bekerja dari rumah memiliki peluang tahunan 7,3% untuk memicu peringatan terkait laporan pelanggaran. Sementara karyawan di kantor memiliki peluang 37,6%.

Sebagai catatan, dengan mempertimbangkan kesalahan dalam perdagangan sekuritas yang bisa mengakibatkan hukuman keuangan yang besar, peneliti menyatakan bahwa bekerja dari rumah kemungkinan besar memiliki dampak keuangan yang positif pada bank.

Di sisi lain, bekerja di rumah bagi karyawan bankir dianggap akan memberikan manfaat bagi bisnis selain keuntungan yang didokumentasikan sebelumnya seperti peningkatan moral karyawan dan pengurangan biaya kantor.

Lebih lanjut, para peneliti menganalisis berapa banyak peringatan yang dihasilkan karyawan. Ini dibagi menjadi dua kelompok untuk bank yakni peringatan komunikasi, yang menandai potensi masalah dalam email karyawan dan obrolan online dengan kolega mereka, serta peringatan perdagangan yang menandai pelanggaran tipikal yang dilakukan di sekuritas pada transaksi jual beli.