Wah! Elon Musk Mau Lelang 1,5 Miliar Username Twitter yang Tidak Aktif
- Twitter dikabarkan berencana untuk menjual 1,5 miliar nama pengguna yang tidak aktif lagi melalui sebuah lelang.
Tekno
JAKARTA - Twitter dikabarkan berencana untuk menjual 1,5 miliar nama pengguna yang tidak aktif lagi melalui sebuah lelang.
Seperti yang dilansir dari laman The Independent, penjualan atau pelelangan nama pengguna Twitter tersebut merupakan bagian dari rencana untuk menghasilkan pendapatan untuk Twitter seperti yang telah diklaim Elon Musk bahwa platform tersebut kehilangan US$4 juta atau sekitar Rp60,4 miliar dalam sehari setelah pengiklan menarik bisnis mereka setelah diambil alih olehnya.
Elon Musk yang telah mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022 lalu tersebut dilaporkan menyalahkan kelompok aktivitis yang menekan pengiklan atas penurunan pendapatan pada November.
Sejak saat itu, Elon Musk akhirnya memperkenalkan metode baru untuk meningkatkan pendapatan, seperti menjual tanda centang biru atau Blue Tick dan sebagai bagian dari layanan berlangganan Twitter Blue yang telah diperbarui.
- Rekomendasi 5 Film Netflix Terpopuler Bulan Januari di Indonesia
- 4 Langkah Membuat Infused Water, Cara Baru Minum Air Putih
- Prepare Sekali untuk Seminggu, Ini 5 Langkah Meal Planning
Lelang online untuk username atau nama pengguna unik yang ditautkan ke akun yang tidak aktif ini diketahui mampu memberikan pendapatan dari aliran pendapatan yang belum dimanfaatkan sebelumnya.
Hingga kini masih tidak jelas apakah Twitter berencana untuk melanjutkan pelelangan. Akan tetapi Elon Musk sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan menghapus akun yang sudah lama tidak mengirim tweet atau login.
- Kawah Mars Penuh Batu Permata Opal, Memperkuat Dugaan Planet Ini Pernah Kaya Air
- Outlook Perbankan 2023: Menilik Prospek Bank Digital dan Penyaluran Kredit yang Diperkirakan Masih Positif
- Warren Buffet Lepas Kepemilikan Saham 'Tesla' Asal China, Apa yang Terjadi?
Pengumuman tersebut tentu akan menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa pengguna, yang khawatir para pengguna terkenal yang telah meninggal juga akan ikut terkena dampak dari kebijakan tersebut.
Di antara akun yang terancam berpotensi terpengaruh adalah akun ilmuwan komputer, Hal Finney, yaitu orang pertama yang mengirim tweet tentang bitcoin atau menerima transaksi cryptocurrency.