Nampak sejumlah aktivis Perempuan memperingati Hari Perempuan Internasional dengan berkain	atau memakai wastra (kain-kain tradisi) dilengkapi tudung kepala yang berasal dari penjuru nusantara, Sabtu 5 Maret 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia.
Fintech

Wah, Ini Perempuan dalam Mendorong Inklusi Keuangan di Indonesia

  • Peranan “woman-tech” di sektor digital tidak bisa dipungkiri kehadirannya dalam upaya untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Peranan perempuan di sektor digital tidak bisa dipungkiri kehadirannya dalam upaya untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Kenyataan itu pun dapat meruntuhkan stereotip yang menyatakan bahwa industri digital adalah sektor yang cenderung didominasi oleh pria. 

Dalam rangka perayaan International Women’s Day (IWD) yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2022 lalu, Co-founder PT PG Berjangka (Pluang) menyuarakan dukungan terhadap perempuan lewat kampanye #BreakTheBias untuk menghilangkan stereotip terkait peranan wanita dalam industri. 

Claudia menceritakan bagaimana dirinya tumbuh besar di keluarga yang berkecimpung di sektor finansial dan membuat dirinya akrab dengan dunia investasi sejak usia 12 tahun. Claudia pun menceritakan bagaimana ibunya menjadi sosok inspirasi bagi dirinya. 

"My mother is my inspiration and who keeps me believing that the sky is the limit for us women (Ibu saya adalah inspirasi saya dan orang yang membuat saya terus percaya bahwa langit adalah batas bagi kita perempuan)", ujar Claudia sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 15 Maret 2022. 

Claudia menyatakan apresiasinya kepada seluruh perempuan, khususnya yang sudah berkeluarga dan menjadi seorang ibu tetapi tetap bekerja mencari nafkah untuk keluarga. Ia pun menegaskan bahwa setiap perempuan pun dapat aktif dan mandiri dalam melakukan pekerjaan yang disukai selama mengandung nilai positif. 

Peran woman-tech, istilah yang merujuk kepada perempuan yang berkecimpung di sektor digital, semakin meningkat jumlahnya dan tidak sedikit yang mengisi posisi strategis di beberapa perusahaan rintisan (startup).

Berdasarkan survei global yang melibatkan 21.980 perusahaan dari 91 negara, disebutkan bahwa kehadiran perempuan dalam tampuk kepemimpinan perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam peningkatan profit.

Dengan kata lain, stereotip yang membuat kaum perempuan kerap kali mengalami kesulitan saat mengambil keputusan untuk bekerja pun runtuh dalam sektor digital karena startup di sektor digital yang sangat dinamis dan fleksibel sebenarnya memberikan kesempatan yang lebih luas bagi perempuan untuk terjun ke labor market

“Selain melihat pesatnya pertumbuhan sektor digital untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi perempuan agar bisa berpartisipasi lebih di sektor ini, tren pertumbuhan layanan keuangan digital juga dinilai menjanjikan untuk potensi pendanaan berkelanjutan,” ungkap Claudia. 

Pandemi yang membatasi interaksi sosial masyarakat secara langsung menjadi peluang besar bagi layanan keuangan digital karena masyarakat mulai menggunakan platform digital secara masif, terutama untuk berbagai aktivitas keuangan baik itu untuk transaksi sehari-hari maupun investasi. 

Claudia mengatakan, ia mengingat saat investasi masih menjadi kegiatan yang tidak lazim di Indonesia. Akses dan teknologi yang sulit dijangkau mnenjadi salah satu alasan yang membuat investasi menjadi hal yang dianggap hanya lazim untuk orang yang berkecukupan saja. 

“Namun, kemajuan teknologi yang sampai ke Indonesia telah memunculkan perdagangan digital, platform digital, dan investasi digital yang akhirnya dapat mendemokratisasi keuangan dan investasi untuk semua orang,” kata Claudia. 

Keberadaan aplikasi layanan keuangan digital memicu peningkatan jumlah investor ritel di Indonesia. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Desember 2021, tercatat ada 7,5 juta investor di pasar modal dari 270 juta penduduk Indonesia. 

Jumlah investor pasar modal tersebut telah bertumbuh hampir dua kalli lipat sejak 2020 dan mayoritas investor baru merupakan penduduk di bawah usia 40 tahun dan tergolong sebagai kalangan milenial. 

Pihak Pluang pun menilai, dalam ekosistem finansial, setiap pelaku di industri keuangan harus bergotong royong dalam rangka memperbesar partisipasi masyarakat di sektor finansial dan investasi.