Ilustrasi belanja bahan pokok melalui online.
Industri

Wah,Survey Google Tunjukkan Belanja Bahan Pokok Online Meningkat Setahun Terakhir

  • Pada Maret penelusuran terkait "bahan pokok" naik sebesar 24 persen dari Q1 2021 hingga Q1 2022.
Industri
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA – Belanja bahan pokok biasanya dilakukan langsung oleh para konsumen. Namun dalam setahun belakangan, perilaku tersebut tampaknya mulai bergeser.  Berdasarkan survei Google, perilaku berbelanja bahan pokok via online mulai mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. 

Google mencatat bahwa pada Maret penelusuran terkait "bahan pokok" naik sebesar 24 persen dari Q1 2021 hingga Q1 2022. Hal itu dilakukan oleh para konsumen yang tidak ingin merasa direpotkan harus keluar rumah untuk mencari bahan pokok dan keperluan sehari-hari untuk keluarganya.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengungkapkan bahwa tren ini sejalan dengan laporan 2021 e-Conomy SEA yang menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia didorong oleh e-commerce, yang tumbuh sekitar 52 persen per tahun dan nilainya diperkirakan akan mencapai US$104 miliar (Rp1.522 triliun) hingga 2025.

"Pandemi COVID-19 telah menciptakan tambahan 21 juta pengguna internet di Indonesia (hingga akhir semester 1 2021). Maka tidak mengherankan jika saat ini ada begitu banyak pengguna yang berbelanja bahan pokok secara online, mengingat kemudahan dan kemajuan yang terjadi di berbagai area utama seperti logistik dan manajemen inventaris," ungkapnya dalam keterangan resmi Jumat, 13 Mei 2022 seperti dikutip TrenAsia.com dari Kabarsiger.

Meski terus tumbuh dari tahun ke tahun, peluang untuk menjajaki bisnis grocery secara online masih terbuka lebar. Sebab, laporan yang dibagikan oleh e-Conomy menunjukkan bahwa pasar Asia Tenggara yang tergugah untuk melakukan hal itu baru hanya 2 persen dibandingkan dengan 25 persen populasi yang kini senang berbelanja online untuk produk-produk selain bahan pokok.

"Laporan lain dari L.E.K Insights (pada November 2021) menunjukkan bahwa penjualan bahan pokok secara online tumbuh 4-5x lipat dari 2019 hingga 2020 dan nilainya diperkirakan akan mencapai 5-6 miliar USD hingga 2025," ujar Randy.(*)

Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 13 May 2022