<p>Ilustrasi: Rumah tapak milik emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) / Intiland.com</p>
Nasional

Wah! Ternyata 70 Persen Rumah Komersial Numpuk di 4 Kota Saja

  • Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI, Hari Ganie, mengatakan empat kota yang menjadi pusat rumah komersial adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.

Nasional
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Real Estate Indonesia (REI) mengungkapkan pangsa pasar rumah komersial 70%-nya masih terkonsentrasi di empat kota metropolitan.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI, Hari Ganie, mengatakan empat kota yang menjadi pusat rumah komersial adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.

“Untuk rumah komersial memang saat ini masih berkembang, 70 persennya di empat kota metropolitan, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Sekitar 70 persen pangsa pasar rumah komersial terdapat di empat kota ini,” ujarnya dalam seminar daring di Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020.

Menurut Hari, untuk 20% pangsa pasar rumah komersial lainnya berada di kota-kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya, Bogor, Tangerang, Bekasi, Makasar, dan Balikpapan.

Sementara, 10% sisanya terkonsentrasi di kota-kota yang sumber daya alamnya relatif kuat seperti Palembang, Pontianak, dan Cirebon.

Di samping itu Wakil Ketua Umum REI tersebut juga menambahkan bahwa terkait rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), para pengembang yang tergabung dalam REI rata-rata membangun rumah MBR sekitar 150.000-200.000 unit per tahun. Adapun, untuk rumah komersial rata-rata sekitar 100.000-150.000 unit per tahun.

“Kalau untuk rumah MBR (subsidi) persebaran lokasinya relatif merata,” kata Hari Ganie.

REI sendiri mencatat pada tahun 2019 para pengembang perumahan telah membangun rumah MBR sebanyak 177.248 unit.

Dari jumlah tersebut, Jawa Barat merupakan provinsi dengan rumah MBR terbanyak yakni 34.371 unit. Kemudian, diikuti Sumatra Selatan sebanyak 28.752 unit, Kalimantan Barat sebanyak 11.710 unit, dan Jawa Timur sebanyak 10.198 unit. (SKO)