Wahai Orang Tua, Yuk Kenali Jenis-jenis Tangisan Bayi
JAKARTA – Sebagai orang tua baru, tangisan bayi tentu begitu membingungkan. Bahkan, tak jarang banyak ayah dan ibu baru yang kebingungan: apa maksud dari tangisan bayinya. Faktanya, membiarkan bayi menangis terlalu lama bisa mengancam hidup si bayi. Sebab, bayi bisa mengalami Breath Holding Spell, yakni sebuah kondisi di mana bayi menangis kejer sampai napasnya tertahan […]
Gaya Hidup
JAKARTA – Sebagai orang tua baru, tangisan bayi tentu begitu membingungkan. Bahkan, tak jarang banyak ayah dan ibu baru yang kebingungan: apa maksud dari tangisan bayinya.
Faktanya, membiarkan bayi menangis terlalu lama bisa mengancam hidup si bayi. Sebab, bayi bisa mengalami Breath Holding Spell, yakni sebuah kondisi di mana bayi menangis kejer sampai napasnya tertahan cukup lama. Sehingga menyebabkan warna muka bayi membiru. Kondisi ini berisiko membuat bayi mengalami kejang.
Dr Hari Martono dari RSPI-Pondok Indah pernah menerangkan, ”Bayi menangis tidak boleh dibiarkan, bisa bahaya.”
Memang, menangis merupakan cara bayi berkomunikasi. Lumrahnya, ibu akan menganggap bayi menangis sebagai bentuk rasa lapar. Padahal, menangis tak selalu berarti lapar. Arti tangisan berbeda-beda, masing-masing merupakan tanda komunikasi yang jelas sebagai ungkapan pesan kepada ibunya, ihwal apa yang ia butuhkan.
Termasuk gerakan tubuh yang menyertai tangis. Gerakan-gerakan ini punya arti dari setiap tangisan si bayi. Makin keras dan makin lama tangis, maka makin kuat kebutuhannya.
Jenis-jenis Tangisan Bayi
Pertama, tangisan lapar. Pola tangis bayi saat lapar sebenarnya tidaklah sukar untuk dipahami ibu. Lazimnya seorang bayi ketika merasa lapar akan menangis dengan pola berhenti untuk bernapas. Ia menangis, kemudian berhenti untuk bernapas, lalu menangis kembali. Tangisan bayi saat lapar biasanya diiringi dengan gerakan mengisap.
Kedua, tangisan bosan. Jenis tangisan ini biasanya lebih pendek. Disusul dengan keheningan, kemudian menangis pendek lagi. Tangisan ini tidak akan berhenti sampai ibu mendekati dan mengajaknya bermain.
Ketiga, tangisan lelah. Tangisan ini semisal rengekan manja. Bayi mungkin akan menggosokkan wajahnya dan memainkan kepalanya ke segala sisi. Jika dalam kondisi ini, ibu cukup memberikan usapan atau gerakan berirama yang bisa menenangkan bayi sampai ia tertidur.
Keempat, tangisan kesepian. Bayi, juga mempunyai rasa kesepian. Perasaan ini akan ia ungkapkan pula lewat tangisan. Bentuk tangisannya berupa rengekan setiap menit. Kadang juga diikuti air mata. Emongan yang lama bisa membantu membuat bayi kembali senang.
Kelima, tangisan tidak nyaman. Bayi, jika merasa tidak nyaman akan mengeluarkan tangisan yang melengking dan jelas. Jika diperhatikan, napas bayi juga tersendat. Napasnya kemudian berubah menjadi cepat. Kondisi ini bisa saja disebabkan lengan terjepit, daerah pantat yang kotor, tertusuk benda tajam atau merasakan dingin atau panas berlebihan.
Keenam, tangisan kolik. Kolik adalah kondisi di mana bayi mengalami kram usus atau kejang. Meski penyebab kolik belum diketahui secara jelas, ibu harus cermat mengatasi situasi ini. Dalam pembicaraan khalayak, kolik disebabkan sistem pencernaan bayi belum sempurna. Sehingga menyebabkan gangguan pada pencernaan.
Tangisan bayi kolik sangat keras. Biasanya juga ditandai dengan jeritan dan episodic: suatu saat timbul, suatu saat hilang, hanya dalam satu atau dua menit. Kemudian menangis kembali. Jika diperhatikan lagi, bayi biasanya menggerakkan tangan ke arah perut, badannya mengencang dan kadang disertai buang angin.
Mendapati bayi dengan kondisi ini, ibu bisa mengambil minyak telon. Kemudian mengusapkan perut bayi. Cara ini dapat membantu menenangkan bayi.
Ketujuh, tangisan sakit. Kondisi ini juga ditandai dengan tangisan melengking dan keras. Hanya saja kondisi ini diselingi dengan rintihan atau rengekan. Jika mulas, tangisan bayi bahkan bisa melengking lebih keras dan lebih ribut.