Cara Login WhatsApp Web di Ponsel Android dan iPhone Tanpa Install Aplikasinya
Gaya Hidup

Wahai Orangtua, Yuk, Bangun Kebiasaan Digital Buat Anak-anak

  • Konsumsi digital membentuk hubungan antara orang tua dan anak, dan yang lebih penting, berdampak pada perkembangan anak. Orang tua perlu menjadi panutan dalam penggunaan teknologi jika mereka ingin menerapkan kebiasaan dasar digital yang sehat kepada anak-anak mereka sejak kecil.

Gaya Hidup

Vega Aulia

JAKARTA – Konsumsi digital membentuk hubungan antara orang tua dan anak, dan yang lebih penting, berdampak pada perkembangan anak. Orang tua perlu menjadi panutan dalam penggunaan teknologi jika mereka ingin menerapkan kebiasaan dasar digital yang sehat kepada anak-anak mereka sejak kecil.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi mengalami masalah makan dan tidur, misalnya ketika orang tua menggunakan media digital secara paralel saat merawat mereka. Ini adalah indikasi serius dari gangguan keterikatan baru (incipient attachment disorder).

“Anak-anak belajar dengan meniru. Itu sebabnya orangtua harus selalu mempertimbangkan apa yang akan dilihat mereka secara konkret. Apakah orang tua selalu memegang ponsel cerdas mereka bahkan saat di meja makan? Jangan lupa bahwa orang tua selalu memberikan contoh bagi anak-anaknya,” komentar Birgitt Hölzel dan Stefan Ruzas dari latihan Munich Liebling + Schatz dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 7 November 2021.  

Menurut mereka, fenomena ponsel cerdas baru terjadi selama dekade terakhir dan telah menjadi vital dalam kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa seringkali tidak mudah untuk menggunakannya secara sadar dan, apalagi, untuk memperkenalkannya kepada anak-anak.

“Ketergantungan kita pada ponsel adalah alasan mengapa semakin penting untuk membuat topik ini harus selalu didiskusikan. Selain itu, ada juga aturan perilaku konsumsi media digital dalam keluarga yang sudah teruji dan sangat membantu para orang tua. Hal terpenting bagi semua orang tua adalah terus berbicara dengan anak-anak mereka tentang penggunaan media,” ujar mereka.

Sebelumnya, hasil studi terbaru Kaspersky mengungkapkan bahwa 61% orang tua merasa sulit untuk menjadi panutan bagi anak-anak mereka terkait penggunaan perangkat digital. Bahkan, orangtua terkadang tidak mengikuti aturan yang sudah diterapkan untuk anak-anak mereka. 

Kaspersky adalah perusahaan global cybersecurity yang berdiri sejak 1997. Pada September 2021, Kaspersky menunjuk Sapio untuk melakukan survei online terhadap 11.000 responden untuk mengeksplorasi peran kebiasaan digital yang sehat dalam keluarga, serta pengaruh pola asuh pada anak dan sebaliknya.

Survei tersebut melibatkan orang dewasa yang tinggal bersama anak-anak mereka yang berusia 7-12 tahun, secara waktu penuh. Sampel termasuk 1.000 responden dari Inggris, Prancis, dan Jerman dan 500 responden di masing-masing negara berikut: AS, Turki, Mesir, Brasil, Kolombia, Rusia, Afrika Selatan, Malaysia, Singapura, UEA, Arab Saudi, Nigeria, Peru, Chili, Argentina, dan Meksiko.