Ilustrasi pelaku investasi ilegal.
Perbankan

Wajib Tahu, Inilah Modus-Modus Pembobolan M-Banking!

  • Para pelaku kejahatan ini, yang sering disebut pelaku kejahatan siber, melihat internet banking dan mobile banking sebagai lahan potensial untuk melakukan aksi kejahatan dengan biaya rendah dan menjangkau banyak korban. Kejahatan ini telah menyebabkan kerugian besar bagi pengguna dan kasusnya terus meningkat.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Layanan internet banking dan mobile banking memudahkan nasabah dalam melakukan berbagai transaksi perbankan seperti transfer dana, pengecekan saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar, pembayaran (kartu kredit, rekening listrik, rekening telepon, asuransi), hingga pembelian (pulsa isi ulang, saham).

Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat risiko kejahatan yang mengintai, terutama dari para pelaku kejahatan siber yang memiliki keahlian khusus dalam sistem komputer. 

Para pelaku kejahatan ini, yang sering disebut pelaku kejahatan siber, melihat internet banking dan mobile banking sebagai lahan potensial untuk melakukan aksi kejahatan dengan biaya rendah dan menjangkau banyak korban. Kejahatan ini telah menyebabkan kerugian besar bagi pengguna dan kasusnya terus meningkat.

Modus Kejahatan Siber

Beberapa modus operandi yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan siber antara lain:

  1. Pharming Pelaku kejahatan mengalihkan pengguna dari situs resmi ke situs palsu tanpa sepengetahuan korban. Data yang dimasukkan oleh korban di situs palsu tersebut kemudian dicuri oleh pelaku.
  2. Spoofing Dengan menggunakan perangkat lunak khusus, pelaku menyamarkan identitas aslinya dengan menampilkan alamat e-mail, nama, atau nomor telepon palsu. Hal ini dilakukan untuk menipu korban agar percaya bahwa mereka berurusan dengan pihak yang terpercaya.
  3. Keylogger Software ini digunakan untuk merekam setiap tombol yang ditekan oleh pengguna di keyboard tanpa diketahui. Data yang direkam kemudian digunakan oleh pelaku untuk melakukan tindakan kejahatan.
  4. Phishing Pelaku mencoba mendapatkan informasi pribadi seperti user ID, PIN, nomor rekening bank, atau nomor kartu kredit dengan cara yang tidak sah. Informasi ini kemudian digunakan untuk mengakses rekening korban, melakukan penipuan kartu kredit, atau memandu korban untuk mentransfer uang ke rekening pelaku dengan iming-iming hadiah.
  5. Sniffing Pelaku menyadap paket data yang lewat dalam jaringan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan dalam tindakan kejahatan.

Langkah-langkah Pencegahan

Untuk melindungi diri dari kejahatan siber dalam penggunaan internet banking dan mobile banking, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Lindungi Komputer dengan Software Keamanan Pasang dan selalu perbarui perangkat lunak anti-virus, spyware filter, filter e-mail, dan program firewall di komputer Anda.
  2. Laporkan Kecurigaan ke Bank Jika Anda mencurigai adanya aktivitas mencurigakan, segera hubungi bank yang bersangkutan dan laporkan hal tersebut.
  3. Waspada Terhadap E-mail Penipuan Jangan pernah membalas e-mail yang meminta informasi pribadi seperti PIN atau password. Bank yang resmi tidak akan pernah meminta informasi pribadi melalui e-mail.
  4. Verifikasi Alamat Website Internet banking Pastikan Anda mengakses alamat website internet banking yang benar. Hindari mengklik link yang terlihat mencurigakan atau salah ejaannya mirip dengan yang asli.

Dengan langkah-langkah pencegahan tersebut, Anda dapat meningkatkan keamanan dalam menggunakan layanan internet banking dan mobile banking, sehingga dapat terhindar dari berbagai jenis kejahatan siber. Tetap waspada dan bijak dalam menggunakan teknologi adalah kunci utama untuk melindungi diri dan aset Anda.