<p>Karyawan beraktivitas di salah satu Kantor Cabang Bank DKI, Jakarta, Jum&#8217;at, 26 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Walau Pendapatan Bunga Bersih Turun, Laba Bersih Bank DKI Tumbuh dan Tembus Rp1 T

  • Meskipun pendapatan bunga bersih menyusut, laba operasional Bank DKI masih terus bertumbuh sebesar 17,62% yoy, dari Rp1,11 triliun menjadi Rp1,31 triliun.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA- PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, atau yang dikenal sebagai Bank DKI, mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada tahun 2023. 

Laba bersih bank tersebut mencapai Rp1,02 triliun, mengalami kenaikan sebesar 8,63% secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp939,11 miliar. 

Peningkatan laba ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bunga Bank DKI yang meningkat 17,82% yoy dari Rp4,53 triliun menjadi Rp5,34 triliun. 


Namun, terdapat peningkatan beban bunga sebesar 56,67% yoy mencapai Rp2,51 triliun dari Rp1,6 triliun pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank DKI mengalami penurunan sebesar 3,39%, menjadi Rp2,83 triliun dibandingkan dengan akhir tahun 2022 yang mencapai Rp2,93 triliun. 

Meskipun pendapatan bunga bersih menyusut, laba operasional Bank DKI masih terus bertumbuh sebesar 17,62% yoy, dari Rp1,11 triliun menjadi Rp1,31 triliun. 

Kenaikan laba operasional ini didorong oleh penurunan beban operasional lainnya sebesar 16,28%, menjadi Rp1,52 triliun selama tahun 2023. 

Pertumbuhan kredit Bank DKI juga mencatat angka positif, meningkat sebesar 5,74% yoy menjadi Rp43,32 triliun dari Rp40,97 triliun. 

Sementara itu, pembiayaan syariah yang disalurkan oleh Bank DKI meningkat sebesar 17,27% yoy dari Rp7,41 triliun menjadi Rp8,69 triliun. 

Namun, dari sisi penghimpunan dana, Bank DKI mencatat penurunan pada dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp63,63 triliun selama tahun 2023, menurun 2,27% yoy dari Rp65,1 triliun. 

Penurunan ini terutama berasal dari jumlah deposito yang turun sebesar 7,38% you menjadi Rp33,95 triliun. 

Meskipun begitu, jumlah dana murah (current account saving account/CASA) mengalami kenaikan sebesar 4,32% yoy menjadi Rp29,68 triliun atau setara dengan 46,65% dari total DPK. 

Meskipun terjadi penurunan pada DPK, rasio profitabilitas Bank DKI masih menunjukkan angka yang cukup solid. Hingga akhir tahun 2023, rasio return on equity (ROE) meningkat menjadi 10,36% dari sebelumnya 10,10%. 

Sementara itu, return on asset (ROA) naik sedikit menjadi 1,67% dari sebelumnya 1,65%. Namun, net interest margin (NIM) mengalami penurunan dari posisi 4,71% menjadi 4,17%. 

Dengan naiknya jumlah kredit dan pembiayaan syariah, total aset yang dimiliki Bank DKI juga mengalami peningkatan sebesar 5,3% yoy dari Rp78,88 triliun menjadi Rp83,06 triliun. Total ekuitas bank ini juga tumbuh sebesar 7,76% yoy dari Rp10,19 triliun menjadi Rp10,99 triliun.