Walmart Lepas Saham Mayoritas di Seiyu Jepang Senilai US$ 1,6 Miliar
TOKYO – Walmart Inc. melepas saham mayoritas di jaringan supermarket Jepang Seiyu kepada perusahaan investasi KKR dan perusahaan e-commerce Rakuten sekitar US$ 1,6 miliar. Dikutip dari situs web Walmart, KKR akan membeli 65% Seiyu. Sementara, Rakuten melalui anak perusahaan baru yang berfokus pada transformasi digital ritel mengakuisisi 20% saham. Sisanya, 15% saham dikantongi Walmart. Reuters […]
Industri
TOKYO – Walmart Inc. melepas saham mayoritas di jaringan supermarket Jepang Seiyu kepada perusahaan investasi KKR dan perusahaan e-commerce Rakuten sekitar US$ 1,6 miliar.
Dikutip dari situs web Walmart, KKR akan membeli 65% Seiyu. Sementara, Rakuten melalui anak perusahaan baru yang berfokus pada transformasi digital ritel mengakuisisi 20% saham. Sisanya, 15% saham dikantongi Walmart.
Reuters menulis pelepasan saham akhirnya dilakukan setelah bertahun-tahun Walmart berjuang untuk menghasilkan uang di tengah ketatnya kompetisi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Kesepakatan itu muncul pasca beredarnya spekulasi bahwa perusahaan ritel asal Amerika Serikat itu ingin keluar dari Jepang.
Nilai kesepakatan tersebut jauh di bawah target Walmart beberapa tahun lalu untuk menjual Seiyu yang mengoperasikan sekitar 330 supermarket senilai 300 miliar hingga 500 miliar yen.
Walmart memperkirakan setelah penjualan saham ke KKR, kerugian non-tunai setelah pajak mencapai sekitar US$ 2 miliar pada kuartal IV.
Walmart pertama kali memasuki pasar Jepang pada 2002 dengan cara membeli 6% saham di Seiyu. Lantas, secara bertahap menambah kepemilikan sahamnya sebelum pengambilalihan penuh pada 2008.
Walmart setidaknya telah bertahan di Jepang, seperti pendatang asing lain yakni Tesco PLC dan Carrefour SA yang terpikat oleh tingginya daya beli konsumen Jepang, tetapi dibuat frustrasi oleh ketatnya persaingan.
Pelepasan saham mayoritas di Seiyu merupakan divestasi teranyar Walmart lantaran sulitnya bersaing dengan pemain lokal yang gesit. Sebelumnya, Walmart hengkang dari Inggris dan Argentina.
Di Asia, Walmart menarik diri dari Korea Selatan pada 2006, sedangkan di India Walmart berkembang.