Wakil Menteri BUMN II - Kartika Wirjoatmodjo
Korporasi

Wamen BUMN Curiga Waskita-Wijaya Karya Manipulasi Laporan Keuangan

  • Kementerian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencurigai sejumlah BUMN Karya memoles laporan keuangannya dan tidak melaporkan sesuai kenyataan. Ada yang dilaporkan seolah-olah untung namun cashflow tidak pernah postif.
Korporasi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Kementerian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencurigai sejumlah BUMN Karya memoles laporan keuangan alias tidak melaporkan sesuai kenyataan. 

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyebut, Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) salah satunya.

"Isu tata kelola keuangan, memang PR saya dengan BU Nely (Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely). Karena memang di beberapa BUMN Karya, seperti Waskita dan WIKA memang pelaporan keuangannya juga tidak sesuai dengan kondisi riil," ujar Tiko dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI dilansir Selasa, 6 Juni 2023.

Untuk itu, pihaknya bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) baru melakukan investigasi pada Waskita Karya. Serta akan menuntut manajemen yang membuat laporan jika hasil investigasi menunjukkan adanya pemalsuan laporan keuangan.

Adapun sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan laba kotor sebesar Rp400 miliar pada kuartal I-2023. Angka tersebut terhitung meningkat 21,47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

SVP Corporate Secretary Waskita Karya mengatakan, sejalan dengan meningkatnya perolehan laba kotor perseroan, pihaknya turut mencatat adanya peningkatan pada EBITDA pada kuartal I-2023 yang tercatat sebesar Rp600 miliar. Sebagai informasi, WSKT sebelumnya mencatatkan rugi bersih sepanjang tahun 2022 sebesar Rp1,90 triliun, terhitung melonjak 73% dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp12.22 triliun pada 2021.

Beberapa hal seperti tingginya beban pokok pendapatan hingga melonjaknya beban umum administrasi menjadi biang kerok dari membesarnya kerugian perusahaan sepanjang tahun 2022.

Sedangkan, setelah meraup laba bersih pada 2021, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berbalik merugi hingga Rp59,59 miliar pada 2022. Pada 2021, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi ini membukukan laba bersih sebesar Rp117,66 miliar dengan penurunan 36,65% dari Rp185,76 miliar pada tahun 2020.

Wijaya Karya mencatat kerugian pada tahun 2022 walaupun pendapatannya mengalami kenaikan 20,61% menjadi Rp21,48 triliun dari Rp17,8 triliun pada tahun sebelumnya. Akan tetapi, seiring dengan naiknya pendapatan, WIKA pun mengalami kenaikan beban keuangan sebesar 18,1% dari Rp1,16 triliun menjadi Rp1,37 triliun.

Kemudian, bagian rugi entitas asosiasi mengalami lonjakan 244% dari Rp28,88 miliar menjadi Rp99,35. Sedangkan bagian laba entitas asosiai terpantau menurun 54,38% dari Rp672,37 miliar menjadi Rp306,73 miliar.