Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo
Nasional

Wamen Pastikan BUMN Tak Diubah jadi Koperasi: Patuhi UU

  • Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko, menanggapi soal gagasan mengubah BUMN menjadi koperasi, yang sebelumnya banyak dibicarakan oleh tim nasional Aksi Indonesia Maju (AMIN) dan sempat disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko, menanggapi soal gagasan mengubah BUMN menjadi koperasi, yang sebelumnya banyak dibicarakan oleh tim nasional Aksi Indonesia Maju (AMIN) dan sempat disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Pandangan tersebut sebenarnya disampaikan oleh Suroto PH, tokoh koperasi Indonesia yang menjadi pembicara independen dalam acara diskusi publik Gerakan Rakyat untuk Perubahan di Brawijaya X, Jakarta, pada Rabu, 31 Januari 2024 lalu.

Diskusi itu membahas pendalaman visi misi dari pasangan calon nomor urut 01 Anies-Cak Imin dan dihadiri oleh perwakilan dari Timnas AMIN. Merespons hal ini, Tiko menegaskan Kementerian BUMN masih mematuhi regulasi yang ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) No 19 Tahun 2023 tentang BUMN.

“Tidak, kita sesuai UU BUMN dan kita tetap sebagai BUMN dan kita akan semakin berkontribusi ke masyarakat,” katanya saat ditemui di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, pada Rabu, 7 Februari 2024.

Sebelumnya, ide mengubah BUMN menjadi koperasi ini disebutkan Erick Thohir berasal dari salah satu pasangan calon.

Ia menilai, pandangan dari salah satu pasangan calon presiden yang menyatakan akan mengubah BUMN menjadi koperasi akan berpotensi menciptakan pengangguran baru sebanyak 1,6 juta orang yang saat ini bekerja sebagai pegawai BUMN.

“Ya berarti ada 1,6 juta pekerja di BUMN, berarti akan menganggur, jadi pelepasan 1,6 juta di kala kita membutuhkan lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan justru menambah isu pengangguran,” ujarnya usai menghadiri acara Memilih Masa Depan di Djakarta Theater, pada Sabtu, 3 Februari 2024.

“Berarti juga kalo 1,6 juta hilang pekerjaan, ditambah keluarganya, ini menurut saya isu yang tidak sehat,” tukas Erick.

Erick mengaku heran dengan rencana mengubah BUMN menjadi koperasi tersebut. “Jadi saya tidak ngerti pola pikirnya ketika kita memerlukan membuka lapangan pekerja, malah melepas 1,6 juta pekerjaan untuk hanya sebuah pemikiran yang saya rasa terlalu dini,” ungkapnya.

“Saya tidak menantang koperasi, koperasi sendiri sudah ada hari ini, sudah ada Menteri Koperasi dan banyak sekali kerja sama yang kita lakukan, tentu antara dunia swasta, BUMN, dan koperasi,” tambahnya.

Capres nomor urut 01, Anies Baswedan, telah menolak gagasan tersebut. Dia menegaskan tidak akan pernah mengubah BUMN menjadi koperasi. Menurutnya, tuduhan yang disampaikan oleh Erick Thohir menunjukkan kurangnya pemikiran kritis dari seorang pejabat negara terhadap informasi yang diterimanya.

Menurut Anies, informasi yang tidak akurat harus dipastikan kebenarannya. Dia mengungkapkan keheranannya atas tuduhan langsung yang dilontarkan oleh Erick Thohir terhadap pihaknya.

“Ada jenis informasi yang kalau kita mendengar, langsung tahu ini masuk akal atau tidak,” ujar Anies saat di acara Desak Anies, di MAC Majapahit Convention, Semarang, Jawa Tengah, pada Senin, 5 Februari 2024.

“Nah, kalau ada informasi yang kita dengar tidak masuk akal, dan dikutip oleh yang memegang kewenangan, maka yang memegang kewenangan sedang tidak menggunakan akal sehatnya,” lanjutnya.