<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Fintech

Aset Kripto Berpotensi Jadi Instrumen Nilai Tambah Ekspor, Pluang Tekankan Edukasi untuk Masyarakat

  • Jerry memprediksi hal tersebut karena jumlah investor kripto yang semakin bertumbuh seiring dengan nilai transaksi yang kian menggemuk.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan bahwa aset kripto asal Indonesia bisa menjadi instrumen penambah nilai ekspor.

Jerry memprediksi hal tersebut karena jumlah investor kripto yang semakin bertumbuh seiring dengan nilai transaksi yang kian menggemuk.

Disampaikan oleh Jerry, pada tahun 2021, keseluruhan nilai transaksi aset kripto mencapai Rp859,4 triliun atau tumbuh 1.224% dibanding tahun 2020 dengan nilai sebesar Rp64,9 triliun.

"Hal ini menunjukkan ketertarikan masyarakat dan pengembang kripto lokal untuk berkarya dan memberikan yang terbaik untuk industri aset kripto di Indonesia," ujar Jerry.

Jerry menambahkan, dibutuhkan suatu sinergi dan kerja sama yang baik dan berkelanjutan antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan seluruh pemangku kepentingan terkait di Indonesia agar aset kripto dapat memberikan dampak yang baik bagi ekonomi nasional.

Di samping dukungannya untuk aset kripto karya anak bangsa, Jerry juga juga mengingatkan agar masyarakat selalu memperhatikan aspek keamanan dalam berinvestasi demi kenyamanan dan meminimalisasi risiko.

Menanggapi hal tersebut, Head of Financial Eduaction PT Bumi Santosa Cemerlang (Pluang) Andre Benas mengungkapkan hal yang senada.

Menurut Andre, industri kripto memiliki masa depan yang cerah seiring dengan tingginya adopsi teknologi dan menjamurnya platform investasi yang memfasilitasi aset kripto sebagai pilihan portofolio.

"Para investor melihat aset kripto merupakan komoditas investasi berbasis teknologi yang dipercaya sebagai alat penyimpanan kekayaan dan memiliki kinerja timbal balik yang lebih tinggi dibandingkan kelas aset lainnya," ujar Andre dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 5 Juli 2022.

Di tengah adopsi kripto yang masih bertumbuh, Andre pun mengingatkan bahwa kinerja aset digital akan dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi, khususnya yang berkaitan dengan tingkat suku bunga. Dengan demikian, para investor pun dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan pasar dan teknologi blockchain terkini.

“Dengan edukasi yang tepat, besar harapannya agar para investor diharapkan bisa benar-benar memahami mekanisme aset kripto, bukan sekedar mengikuti tren investasi yang menyebabkan investor kapok berinvestasi karena kurangnya pengetahuan fundamental tentang faktor-faktor krusial yang mempengaruhi nilai aset kripto.” pungkas Andre.