Musyawarah Warga Wadas Purworejo terkait pembebasan lahan untuk material Bendungan Bener.
Nasional

Warga Desa Wadas Purworejo Setuju dengan Pembebasan Lahan, Ini Rinciannya

  • Mayoritas warga Desa Wadas Kecamatan Purworejo, Jawa Tengah khirnya menyepakati izin lahan tambang batu andesit, untuk material pembangunan Bendungan Bener.

Nasional

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Mayoritas warga Desa Wadas Kecamatan Purworejo, Jawa Tengah khirnya menyepakati izin lahan tambang batu andesit, untuk material pembangunan Bendungan Bener.  Mufakat itu diambil dalam musyawarah warga pemilik lahan bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada Kamis 31 Agustus 2023. 

Wakil Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, Sumarsono mengatakan, musyawarah berlangsung sangat lancar dan kondusif. Pertemuan itu membahas dua hal, yakni pertama mengenai bentuk ganti untung lahan warga, dan yang kedua tentang besaran nilai ganti untung.

“Seluruh warga yang hadir telah menyetujui pembebasan lahan, dengan bentuk ganti kerugian berupa uang,” ungkap Sumarsono dikutip, Senin, 4 September 2023. 

Sumarsono merincikan, lahan yang belum dibebaskan sebanyak 116 bidang, milik 59 orang. Musyawarah tersebut berhasil menghadirkan 58 orang. Satu pemilik lahan tidak hadir karena keluar kota.

Dari yang hadir, 56 orang di antaranya telah menandatangani besaran nilai ganti untung. Sedangkan dua lainnya belum tanda tangan, karena masih ingin bernegosiasi harga dengan panitia.

“Berarti dari 59 pemilik lahan ada tiga yang belum tanda tangan. Lainnya, atau 56 orang sudah tanda tangan berita acara menyetujui besaran ganti untung,” beber Sumarsono.

Meski ada tiga yang belum tanda tangan, menurut Sumarsono, hal itu tidak masalah. Ia yakin seluruh berkas akan selesai sebelum pembayaran lahan pada bulan depan. Dengan demikian pembebasan lahan di Wadas dipastikan selesai 100 persen.

“September Insyaallah pembayaran semuanya seratus persen selesai,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) Sudiman mengakui, dirinya telah menyetujui pemberian lahan.

“Sudah banyak yang setuju, tapi yang masih dinilai nominalnya terlalu rendah akan dimusyawarahkan lagi. Katanya tadi begitu,” jelasnya.

Lahan Sudiman sesuai sertifikat atas nama istrinya, Ngadisah. Ia menginginkan ada musyawarah lanjutan agar nilai ganti keuntungan, bisa sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Apa itu Batu Andesit Wadas? 

Beberapa waktu lalu warga Desa Wadas menolak pertambangan batuan andesit untuk kebutuhan pembangunan Bendungan Bener Purworejo. Lalu apakah itu batuan andesit? 

Melansir Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahwa batu andesit, termasuk di Desa Wadas Purworejo pada dasarnya dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti urug atau dijadikan sebagai batu fondasi. 

Diketahui Desa Wadas Purworejo, memiliki dua jenis batu andesit. Pertama, dalam bentuk batu beku yang berbentuk intrusi. Dalam KBBI, intrusi adalah penerobosan magma ke dalam batuan atau di antara batuan lain.

Jenis kedua adalah batuan andesit di Purworejo memiliki sedimen breksi yang merupakan bagian dari formasi Giripurwo. Breksi atau breksia adalah batuan yang terdiri atas komponen yang bersudut dan pekat menjadi satu.

Progres Bendungan Bener Purworejo

Sebagai informasi, pemerintah diketahui telah merencanakan pembangunan proyek Bendungan Bener sejak 2013. Keberadaan bendungan itu ditujukan untuk pemenuhan air baku bagi masyarakat Purworejo dan Kulonprogo. Selain itu, proyek tersebut juga dimanfaatkan untuk dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang mempunyai kontrak pengerjaan hingga 2025 menargetkan penyelesaian Bendungan Bener rampung pada akhir 2024. Terkini, progres pengerjaan Bendungan Bener Paket 2 sampai dengan Agustus 2023 telah mencapai 39,25 persen dari keseluruhan proyek.

Nantinya Bendungan Bener akan melayani kebutuhan irigasi untuk lahan pertanian seluas 15.519 Ha, suplai air untuk kebutuhan rumah tangga, dan pemenuhan kebutuhan industri. Selain itu, Bendungan ini juga bakal dimanfaatkan sebagai penunjang Pembangkit Listrik Tenaga Air yang diestimasikan dapat memasok daya listrik mencapat 6 Megawatt (MW).