Warganya Alami Kekeringan, Polres Pacitan Salurkan 15 Ribu Liter Air Bersih
- Warga Desa Belah, Pacitan terdampak kekeringan, Polisi Resor (Polres) Jawa Timur salurkan tiga tangki air bersih. Desa Belah adalah salah satu area pemukiman di wilayah pegunungan daerah setempat yang paling parah terdampak kekeringan.
Nasional
JAKARTA - Warga Desa Belah, Pacitan terdampak kekeringan, Polisi Resor (Polres) Jawa Timur salurkan tiga tangki air bersih. Desa Belah adalah salah satu area pemukiman di wilayah pegunungan daerah setempat yang paling parah terdampak kekeringan.
Kapolres Pacitan AKBP Wildan Albert menyebut langkah ini diambil sebagai bakti dari Korps Bhayangkara mengingat desa Belah telah kesulitan mendapat akses air bersih sejak tiga bulan yang lalu.
“Di Desa Belah, Kecamatan Donorojo, warga sudah mengalami kesulitan mendapat air bersih sejak tiga bulan lalu. Ini bakti kami dari Korps Bhayangkara untuk warga Pacitan,” jelasnya dikutip TrenAsia.com dari Antara pada Jumat,11 Agustus 2023.
Lebih lanjut AKBP Wildan menyebut langkah penyaluran air bersih ini akan digiatkan selama bulan Agustus untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Indonesia. Droping air bersih tidak hanya dilakukan di desa Belah namun juga ke sejumlah desa lain.
- Aceh Ekspor 10.000 Ton Cangkang Sawit ke Jepang Lewat Pelabuhan Lhokseumawe
- Rekor, Utang Kartu Kredit di AS Capai Rp15.200 Triliun
- Bappebti Himbau Masyarakat Jangan Gunakan Uang Pinjaman dalam Investasi Kripto
“Tidak hanya di Desa Belah, kami (Polres Pacitan) juga melakukan droping air bersih ke sejumlah desa. Ada lima desa di dua kecamatan,” katanya.
Total dropping air dari Polres Pacitan ke Desa Belah ini sejumlah tiga tangki air bersih dengan kapasitas masing-masing 5 ribu liter total 15 ribu liter air.
“Ya kalau dikalikan tiga, di Desa Belah, Kecamatan Donorojo, kami melakukan dropping sekitar 15 ribu liter air,” katanya.
Antusias Warga
Bantuan air bersih itu mendapat sambutan antusias warga, bahkan sebelum truk tangki bantuan Polres Pacitan tiba, warga sudah mengantri demi mendapatkan jatah air bersih.
Warga terlihat membawa wadah tandon air berupa ember, jerigen, hingga tong. Warga bahkan rela antre hingga berjam-jam untuk mendapatkan kebutuhan air bersih tersebut.
Parsini salah satu warga penerima bantuan air bersih mengaku sudah tiga bulan kesulitan mendapatkan air bersih.
“Alhamdulillah dapat air bersih, lega rasanya dapat air bersih. Terima kasih sekali,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sumber air bersih jika kemarau panjang telah mengering. Hal ini membuat banyak warga harus menempuh jalan berkilo-kilo naik turun untuk mendapatkan air bersih.
“Dapat air bersih pun jauh, harus jalan berkilo-kilo, jalannya naik turun. Capek banget kalau kehabisan air. Makanya ada bantuan ini saya bawa banyak,” kata Parsini.