<p>Gedung Waskita Heritage dikawasan MT Haryono, Jakarta Selatan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Bursa Saham

Waskita Beton Precast Optimistis Raih Target Kontrak Rp2,78 Triliun pada 2024

  • Dari segi segmen pekerjaan, sebanyak 37% dari nilai kontrak baru WSBP disumbangkan oleh segmen precast. Segmen readymix berkontribusi sebesar 36%, sedangkan segmen jasa konstruksi menyumbang 26%.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Entitas anak BUMN Karya, PT Waskita Beton Precast Tbk  (WSBP), mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun hingga November 2024. Perolehan tersebut telah mencapai 96,6% dari target sepanjang tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Waskita Beton, Fandy Dewanto, mengungkapkan bahwa realisasi tersebut tumbuh signifikan sebesar 60,87% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu Rp1,38 triliun.

“Mayoritas kontrak baru ini berasal dari pasar eksternal, mencakup pelanggan dari berbagai segmen seperti BUMN, swasta, dan pemerintah,” ujar Fandy dalam paparan publik yang digelar secara daring pada Kamis, 19 Desember 2024.

Ia juga menambahkan bahwa sinergi antara perseroan dengan induk usahanya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), tetap berjalan dengan baik. Sekitar 30% dari total nilai kontrak baru WSBP berasal dari kolaborasi dengan Waskita Karya.

Dari segi segmen pekerjaan, sebanyak 37% dari nilai kontrak baru WSBP disumbangkan oleh segmen precast. Segmen readymix berkontribusi sebesar 36%, sedangkan segmen jasa konstruksi menyumbang 26%.

Beberapa proyek yang sedang digarap oleh perseroan di segmen jasa konstruksi antara lain pembangunan container yard di Batam, Pelabuhan Batu Ampar, dan Pembangunan Gedung UNIPI di Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu, di segmen precast, perseroan tengah menyediakan material untuk proyek Tol Serang-Panimbang dan Tol Akses Patimban. Adapun untuk segmen readymix dan precast, WSBP mendukung proyek LRT Velodrome serta Tol Probolinggo-Banyuwangi.

Manajemen WSBP optimistis dapat mencapai target nilai kontrak baru pada 2024 seiring dengan keikutsertaan dalam sejumlah tender yang masih berlangsung. Total nilai kontrak yang ditawarkan mencapai Rp2,78 triliun, di mana mayoritas berasal dari pelanggan eksternal sebesar Rp2,56 triliun, sementara tender internal dari induk perusahaan senilai Rp220,97 miliar.

“Melalui keikutsertaan kami dalam tender-tender ini, kami optimistis dapat memenuhi target pada 2024,” ujar Kepala Divisi Penjualan WSBP, Sena Eka Hanafi, dalam keterangan tertulis pada awal November 2024.

Dari sisi kinerja keuangan, WSBP mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,33 triliun hingga akhir September 2024. Pendapatan ini meningkat 29,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, beban pokok penjualan juga meningkat secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp883,33 miliar menjadi Rp1,05 triliun, sehingga perusahaan meraih laba kotor sebesar Rp281,75 miliar pada kuartal III/2024.

Sayangnya, setelah mempertimbangkan pendapatan dan beban lainnya, WSBP membukukan rugi bersih sebesar Rp640,65 miliar hingga September 2024. Kerugian ini naik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu Rp509,85 miliar.