Gedung PT Waskita Beton Precast Tbk.
Korporasi

Waskita Beton Precast (WSBP) Bidik Kontrak Baru Rp2,3 Triliun pada 2023, Ini Strateginya

  • PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan nilai kontrak baru tahun 2023 naik 50% dari 2022.

Korporasi

Laila Ramdhini

JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp1,53 triliun hingga akhir 2022. 

Director of Engineering & Development WSBP Bambang Dwi Wijayanto menyatakan WSBP membidik kenaikan kontrak baru tahun 2023 di atas 50% dibandingkan dengan 2022 atau sekitar Rp2,29 triliun.

Bambang mengungkapkan pihaknya optimis kinerja WSBP akan tumbuh di beberapa lini bisnis yakni precast, readymix, ataupun jasa konstruksi. 

“Kami menargetkan pertumbuhan kontrak baru di atas 50% dari target tahun 2022,” jelas Bambang, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 14 Februari 2023.

Menurut Bambang, manajemen Waskita Beton Precast akan fokus menyusun strategi perolehan kontrak baru dengan peningkatan pangsa pasar di luar Waskita Group. Kemdian, melakukan penjajakan pasar luar negeri khususnya kawasan Asia Tenggara. Namun dengan tetap mengutamakan kondisi pendanaan proyek yang sehat. 

Sebagai informasi, capaian overseas project pada 2021 sampai dengan 2022 di antaranya adalah proyek jalan dari Tono-Noefefan Bridge menuju Oenuno do Oecusse di Timor Leste sebesar Rp7 miliar dan pengiriman spunpile ke Shipyard Project di Myanmar sebesar Rp15 miliar. 

“Dengan adanya perolehan kontrak baru dari proyek luar negeri, hal itu membuktikan bahwa WSBP dapat bersaing di pasar internasional,” ujar Bambang.

Kontrak 2022

Adapun perolehan kontrak baru Waskita Beton Precast sepanjang 2022 berasal dari beberapa proyek baik dari Waskita Group (pasar internal) maupun proyek badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah, dan swasta (pasar eksternal). 

Bambang menyatakan perolehan kontrak berasal dari pasar internal sebesar 68% dan eksternal 32%. 

WSBP juga mencatatkan tingkat kemenangan tender sebesar 29% dari proses lelang yang diikuti. Berbagai proyek tersebut antara lain proyek Jalan Tol Tebing Tinggi - Serbelawan seksi 4, proyek jasa konstruksi Kampus Universitas Pertahanan Tahap 1, proyek Jalan Tol Kamal - Teluk Naga - Balaraja, dan proyek Jalan Tol Kayu Agung – Palembang - Betung. 

“Pada tahun 2022, Kami fokus dan selektif dalam mencari proyek yang memiliki sumber pembayaran yang baik dan dengan tingkat risiko yang sesuai untuk WSBP,” ungkap Bambang. 

Strategi ini juga didukung dengan catatan ekuitas positif sebesar Rp2,3 triliun. 

 “Struktur modal yang baik akan mendukung WSBP dalam mengikuti proses tender kontrak baru,” tambah Bambang.