Korporasi

Waskita Beton (WSBP) Garap Flyover Hotel Mewah Ini Senilai Rp 20 Miliar

  • Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini bertanggung jawab atas pekerjaan mulai dari struktur, arsitektur, hingga Mechanical, Electrical, and Plumbing (MEP)
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - JAKARTA - Emiten kontruksi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp 20 miliar untuk melaksanakan proyek jalur layang (flyover bridge) yang dimiliki oleh Shangri-La Hotel, bagian dari Grup Salim.

Sebagai informasi, hotel mewah Shangri-La Jakarta terletak di pusat ibu kota dan dimiliki oleh PT Estetika Binagriya, sebuah perusahaan patungan dari Kerry Group atau Kuok Family, Grup Salim, dan Grup Lyman.

Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengungkapkan Waskita Beton akan memulai pelaksanaan proyek pembangunan jembatan sepanjang 96 meter yang menghubungkan Shangri-La Hotel, Shangri-La Residences, dan Utility Building pada bulan Januari tahun ini.

Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini bertanggung jawab atas pekerjaan mulai dari struktur, arsitektur, hingga Mechanical, Electrical, and Plumbing (MEP). “Kami targetkan proyek tersebut selesai pada akhir 2024,” ujar Fandy dalam keterangan resminya dikutip pada Jumat, 12 Januari 2024.

Karenanya, Fandy menekankan keseriusan WSBP dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Keyakinan ini didukung oleh sumber daya manusia dan teknologi konstruksi berkualitas. 

Selain itu, Fandy mengklaim bahwa WSBP menerapkan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko yang baik dalam setiap kegiatan operasional.

Selanjutnya, perolehan kontrak baru pada awal tahun ini dianggap sebagai peluang bagi perusahaan untuk mengamankan proyek-proyek lainnya.

“Ini membuktikan WSBP memiliki portofolio bisnis yang baik sehingga dipercaya untuk menyuplai dan mengerjakan berbagai proyek infrastruktur,” sambung Fandy.

Asal tahu saja, hingga November 2023, perusahaan dengan kode saham WSBP mencatatkan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 1,38 triliun. 

Mayoritas NKB berasal dari proyek eksternal, di mana 76% diantaranya melibatkan proyek-proyek seperti jalan feeder IKN, segmen Tempadung-Jembatan Pulau Balang, Bayung Lencir-Tempino seksi I, Sumbawa LNG Terminal & Regasification, dan proyek-proyek lainnya.