Waskita Karya Ancang-Ancang Jual 11 Jalan Tol ke SWF Rp31 Triliun
Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) akan menjual 11 ruas jalan tol kepada investor termasuk lewat lembaga pengelola investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF).
Nasional & Dunia
JAKARTA – Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) akan menjual 11 ruas jalan tol kepada investor termasuk lewat lembaga pengelola investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF).
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan total potensi pendapatan dari divestasi 11 ruas tol itu mencapai Rp31 triliun.
“Tahun 2021 ada beberapa ruas tol yang ditawarkan. Hasil divestasi, selain untuk membayar kewajiban utang, juga untuk investasi kembali,” kata Destiawan dalam outlook Samuel Sekuritas, Senin, 5 Januari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Destiawan mengatakan Badan usaha Milik Negara (BUMN) ini berharap SWF bisa menggunakan skema pembayaran tunai dalam divestasi tol ini. Dia optimistis kemampuan SWF untuk mendanai proyek infrastruktur sangat besar.
“Kami harapkan SWF bisa membantu BUMN di Indonesia. Pasti ke depan dananya lebih besar daripada modal awal US$2 miliar itu. Sehingga proses transaksi bisa dilakukan tunai tidak dalam bentuk penyertaan modal atau lainnya,” kata dia.
Destiawan mengatakan seluruh ruas tol ini telah dikaji untuk ditawarkan ke investor. Menurut dia, ruas tol milik perseroan memiliki potensi pengembalian keuntungan yang sangat besar.
Dia mencontohkan ruas tol Trans Jawa yang membentang sepanjang Jalur Pantai Utara (Pantura) dengan trafik kendaraan yang tinggi.
“Hampir semua atau 90 persen tol kami memiliki IRR yang bagus. Saat pandemi COVID-19 saja, trafiknya melebihi proyeksi hingga akhir 2020,” kata dia.
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- Cegah Ledakan Kasus COVID-19, Pemerintah Geser dan Hapus Hari Libur Nasional Ini
- Penyaluran KPR FLPP: BTN Terbesar, Tiga Bank Daerah Terbaik
Lebih lanjut, Destiawan menuturkan, dengan divestasi ruas tol ini Waskita Karya bisa membayar kewajiban utang dan beban bunga. Dia memperkirakan beban utang akan berkurang hingga 50%, termasuk dengan beban bunga yang saat ini mencapai Rp3 triliun-Rp4 triliun.
“Kalau divestasi terjadi maka peluang memperbaiki cash flow bisa segera dilakukan,” kata dia.
Per 30 September 2020, rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) Waskita Karya tercatat cukup tinggi hingga 3,87 kali. Dalam kata lain, kini Waskita Karya memiliki total utang yang nyaris empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan ekuitasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan perseroan kuartal III-2020, Waskita ternyata mengalami pemerosatan pendapatan hingga 46,67% menjadi Rp11,47 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp22,01 triliun. (SKO)
Berikut 11 ruas jalan tol milik Waskita Karya yang akan dijual:
- Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,4 kilometer (km) senilai Rp3,5-4,5 triliun
- Cibitung-Cilincing (34 km) senilai Rp1 triliun-2 triliun
- Ciawi-Sukabumi (54 km) senilai Rp5 triliun-6 triliun
- Depok-Antasari (27 km) senilai Rp500 miliar-Rp1 triliun
- Cinere-Serpong (10,1 km) senilai Rp1 triliun-2 triliun
- Kanci-Pejagan (35 km) senilai Rp500 miliar – Rp1,5 triliun
- Pejagan-Pemalang (57,5 km) senilai Rp2 triliun-3 triliun
- Pemalang-Batang (39,2 km) senilai Rp2 triliun-3 triliun
- Batang-Semarang (75 km) senilai Rp5 triliun-6 triliun
- Pasuruan-Probolinggo (44 km) senilai Rp500 miliar-Rp 1,5 triliun
- Krian-Legundi-Bunder (38 km) senilai Rp4,5 triliun-5,5 triliun