Desain Istana IKN.
Industri

Waskita Karya Incar Proyek Pembangunan Istana Negara di IKN Baru Tahun Depan

  • Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) Destiawan Soewardjono menyatakan pihaknya yakin bisa memenangkan tender yang digelar pemerintah terkait proyek pembangunan Istana Negara di ibu kota negara (IKN) baru tahun depan.
Industri
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) Destiawan Soewardjono menyatakan pihaknya optimistis bisa memenangkan tender yang digelar pemerintah terkait proyek pembangunan Istana Negara di ibu kota negara (IKN) baru tahun depan.

"Kami akan ikuti semua tender-tender (pembangunan ibu kota baru) tersebut. Nanti mudah-mudahan Waskita dapat semua tender-tender tersebut, sehingga perolehan kontrak baru pada 2022 menjadi lebih besar," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis, 4 November 2021.

Desain proyek IKN baru dirancang oleh seniman Nyoman Nuarta, yang merupakan pemenang sayembara "Istana Garuda Ibu Kota Baru" yang dilaksanakan pemerintah.

Destiawan mengatakan, ada beberapa proyek yang akan diikuti perusahaan dalam desain pembangunan ibu kota baru di Kalimantan.

Selain Istana Negara, beberapa di antaranya adalah proyek pembangunan perumahan, gedung dan perkantoran, jaringan, jalan masuk ke ibu kota baru, Tol Balikpapan-Samarinda, rumah sakit, serta proyek-proyek lainnya.

"Tahun depan kami masih akan fokus pada proyek-proyek infrastruktur, di mana tahun depan kan budget pemerintah masih besar untuk infrastruktur, termasuk IKN," katanya.

Dalam desain pembangunan yang dirilis Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), proyek pembangunan Istana Negara akan dimulai pada April 2022.

Namun, rencana untuk membangun kantor pemerintahan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tersebut tetap akan menyesuaikan dengan perkembangan pandemi Covid-19 dan penanganannya.

Untuk pembangunan tahap pertama tahun depan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp510 miliar. Salah satunya akan dialokasikan untuk pembangunan Istana Negara.

Secara keseluruhan, proyek ibu kota baru diperkirakan menelan investasi total mencapai Rp466 triliun.

Sumber dana pembangunan IKN berasal dari APBN senilai Rp89,4 triliun, public-private placement sebesar Rp253,4 triliun atau 54,38 persen, dan BUMN & BUMD sebesar Rp123,2 triliun atau 26,44 persen.

Sejauh ini, pemerintah sudah menggelontorkan Rp1,7 triliun untuk proyek IKN baru. Dana tersebut terdiri dari belanja project development fund Rp900 miliar dan Belanja Kementerian/Lembaga Rp800 miliar.

Anggaran IKN Baru 

Tahun depan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengalokasikan anggaran pembangunan IKN baru dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pembangunan keseluruhan di IKN diperkirakan mencapai sekitar Rp500 triliun hingga target pemerintahan Jokowi yaitu 2024.

Dalam desain pembangunan ini, pemerintah pertama-tama mengalokasikan anggaran sekitar Rp300 triliun untuk kebutuhan pembangunan perumahan hingga 2045.

Hingga 2024, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan perumahan diperkirakan mencapai Rp80 triliun, belum termasuk semua aparatur sipil negara (ASN) yang akan pindah ke IKN.*