<p>Proyek Tol Cibitung Cilincing Seksi 2/Tangkapan layar YouTube Bang Oland</p>
Korporasi

Waskita Karya Siap Divestasi Seluruh Ruas Tol Senilai Rp54 Triliun hingga 2025

  • BUMN PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan melakukan divestasi semua ruas jalan tol yang dikerjakannya hingga tahun 2025.

Korporasi

Daniel Deha

JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan melakukan divestasi semua ruas jalan tol yang dikerjakannya hingga tahun 2025.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyebutkan nilai penjualan seluruh aset jalan tol tersebut mencapai sekitar Rp54 triliun. Divestasi dilakukan untuk mengembalikan pinjaman yang digunakan saat WSKT membangun infrastruktur tersebut.

"Intinya Waskita ini terbebani oleh investasi untuk jalan tol. Dalam gambaran kami, tol harus dilepas untuk mengembalikan pinjaman-pinjaman tersebut," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis, 4 November 2021.

Destiawan optimistis setelah proses divestasi selesai, perusahaan akan kembali beroperasi lebih produktif dalam mengejar proyek-proyek yang dilelang pemerintah maupun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pasalnya, dengan kewajiban eksisting di atas Rp50 triliiun lebih, perseroan masih cukup sulit melakukan ekspansi bisnis secara agresif terutama karena terkendala pembiayaan dan risiko dari proyek yang terteken.

"Tapi kami belum tahu apakah semua divestasi yang selesai," ujar Destiawan.

Lebih lanjut, Destiawan menjelaskan, saat ini hasil divestasi empat ruas jalan tol perusahaan telah memberikan margin laba bagi dari total pendapatan divestasi sekitar Rp7 triliun.

Pada 1 Oktober lalu, Waskita Karya berhasil menyelesaikan divestasi atas ruas Cibitung-Cilincing senilai Rp2,44 triliun.

Sebelumnya, ada tiga ruas tol yang berhasil dilakukan divestasi terlebih dahulu, yaitu ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi senilai Rp824 miliar pada April 2021.

Kemudian, ruas Batang-Semarang dan Cinere-Serpong diselesaikan pada Juni 2021 dengan dana yang diraup mencapai Rp3,57 triliun, dan divestasi Tol Cibitung-Cilincing senilai Rp2,49 triliun pada Juli 2021.

"Dari transaksi empat ruas tol ini menyebabkan dekonsolidasi utang sebesar Rp6 triliun. Dan Waskita mendapat margin dari divestasi empat ruas to tersebut," terang Destiawan.

Destiawan juga mengeklaim banyak investor tertarik dengan penawaran perseroan karena ruas-ruas tol tersebut memiliki prospek yang bagus di masa depan, meski selama pandemi COVID-19 ini mengalami depresiasi transaksi.

"Prospek ke depan dari ruas-ruas yang dilepas oleh Waskita ini sangat baik makanya investor tertarik dengan ruas tol Waskita," katanya.

Perlu diketahui bahwa Waskita Karya sudah menyiapkan 13 ruas tol yang masuk dalam daftar divestasi. Masih ada sembilan ruas tol lagi yang belum dilego perusahaan.

Untuk sisa tahun ini, perseroan menyiapkan ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi- Parapat, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Depok-Antasari, Pemalang-Batang, dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar untuk didivestasi.

"Kami akan bernegosiasi dengan investor yang lebih serius dan berharap memberikan nilai tambah pada Waskita," kata Destiawan.