Proyek exit tol Brebes Timur yang dibangun oleh PT Waskita Karya Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) / Facebook Waskita Karya
Korporasi

Waskita Karya Targetkan Kontrak Baru hingga Rp30 Triliun untuk 2022

  • BUMN PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menargetkan nilai kontrak baru mencapai Rp25-Rp30 triliun untuk tahun depan.
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menargetkan nilai kontrak baru mencapai Rp25-Rp30 triliun untuk tahun depan.

“Kontrak baru tersebut ditargetkan berasal dari proyek inisiasi dan proyek konvensional baik dariBUMN, pemerintah maupun swasta,” ungkap Taufik Hendra Kusuma dalam Public Expose, beberapa waktu yang lalu.

Adapun menurut laporan terbaru per September 2021, kontrak baru yang berhasil diperoleh perseroan sebesar Rp11,42 triliun per September 2021. Jumlah itu setara 55,7% dari target yang ditetapkan tahun ini, yakni Rp20,5 triliun.

Capaian kontrak ini didukung oleh anak usaha yang mencapai 65,7%. Berikutnya, proyek pemerintah menyumbang 26,95%, BUMN 4,71%, dan lain-lain sebesar 2,64%.

Sementara berdasarkan jenis, proyek jalan dan jembatan menyumbang kontribusi terbesar, yakni 57,5%. Disusul proyek gedung 14,5%, infrastruktur sumber daya air 12%, proyek dari anak usaha 10,6%, EPC 4,5%, dan sisanya proyek properti dan infrastruktur lainnya.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ini pun mengaku terus membidik proyek potensial untuk menambah kontrak baru pada tahun ini. Bahkan, ke depan WSKT berencana melakukan ekspansi ke pasar internasional, seperti di Asia Timur, Timur Tengah, dan Afrika.

Saat ini, fokus Waskita adalah mendapatkan proyek-proyek konstruksi konvensional, baik di dalam maupun di luar negeri. WSKT tengah mengikuti tender atas 16 proyek dengan total mencapai Rp15 triliun.

Di sisi lain, Waskita juga melakukan program refocusing melalui pengurangan proyek jalan tol ini terlihat dari aksi divestasi alias penjualan ruas jalan tol yang gencar dilakukan oleh perseroan.

Pada 2021, WSKT menargetkan divestasi ruas jalan tol mencapai Rp8 triliun. Sementara itu, hingga saat ini sudah ada empat ruas tol yang selesai didivestasi dengan nilai mencapai Rp6,8 triliun.

Rinciannya, divestasi atas ruas Cibitung – Cilincing senilai Rp2,44 triliun pada 1 Oktober 2021,  ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi senilai Rp824 miliar pada April 2021. Kemudian, ruas Batang-Semarang dan Cinere-Serpong diselesaikan pada Juni 2021 dengan dana yang diraup mencapai Rp3,57 triliun.

Penjualan tol lainnya pun akan dilanjutkan hingga 2024. Dari 13 ruas tol yang disiapkan, masih ada sembilan ruas tol lagi yang belum dilego. Untuk sisa tahun ini, perseroan menyiapkan ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi- Parapat, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Depok-Antasari, Pemalang-Batang, dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar.