Signing Timor Leste.jpg
Nasional

Waskita Karya (WSKT) Garap Proyek Jalan di Timor Leste Senilai Rp328 Miliar

  • Waskita Karya (WSKT) Garap Proyek Jalan di Luar Negeri Senilai Rp328 Miliar

Nasional

Liza Zahara

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mulai melakukan pembangunan infrastruktur jalan di Timor Leste senilai US$22,1 juta atau setara Rp328,18 miliar (asumsi kurs Rp14.850).

Adapun infrastruktur yang dibangun Waskita saat ini berupa proyek Jalan Noefeafn - Oenuno di Oé-Cusse, Timor Leste. Sebelumnya, perseroan juga telah menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur lainnya di Timor Leste seperti Bandara Suai dan Jalan Sakato - Noefefan yang rampung pada 2020.

Direktur of Operation I & QSHE Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya mengatakan, pada proyek ini pekerjaan perseroan meliputi improvment/rehabilitation dan maintenance. Sedangkan penyelesaian proyek ini ditarget lebih cepat dari rencana awal di dalam kontrak selama 18 bulan.

"Waskita siap untuk mengerjakan paket pekerjaan selanjutnya di Timor Leste baik proyek jalan, gedung, maupun pengembangan bandara. Kedepannya, perseroan juga menyasar beberapa proyek infrastruktur lainnya," kata Pasek dalam keterangan resmi, Minggu, 21 Agustus 2022.

Dimulainya proyek jalan yang digarap Waskita Karya ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja dan juga peletakan batu pertama pada Jumat, 19 Agustus 2022.

Adapun acara ground breaking tersebut dihadiri oleh anggota Parlemen Republic Democratic Timor - Leste, President of the Authority of the Region RAEOA - ZEESM Timor - Leste Mr. Arsenio Paixao Bano, Director Diresaun Regional Infrastructura (DRI) - Mr. Candido Dos Reis
Amarai, SVP Overseas Division - Arief Hardiyanto, dan Branch Manager Timor Leste - Muhammad Yunus Asy Ary beserta tim proyek Waskita.

Di sisi lain, nilai kontrak baru Waskita Karya mengalami kenaikan yang signifikan yakni 130,98% menjadi RP9,90 triliun hingga Juli 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar RP4,29 triliun.

Perolehan kontrak baru disokong oleh proyek pemerintah sebesar 75,21%, proyek swasta 10,95%, pengembangan bisnis anak usaha 9,80%, dan proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 4,05%.

Segmen infrastruktur masih mendominasi nilai kontrak perseroan sebesar 66,21%. Disusul Sumber Daya Air (SDA) sebesar 9,37%, entitas anak 9,80%, proyek gedung 9,63%, EPC sebesar 4,96%.

Kedepannya perseroan akan terus fokus memperbaiki kinerja operasional, menyelesaikan proyek-proyek yang tertunda selama COVID-19, serta meningkatkan nilai kontrak baru.