Waspada! Ada Malware Nyamar jadi Chat GPT di Facebook
- Perusahaan Induk Facebook Meta mewanti-wanti pada para pengguna Facebook akan bahaya malware. Baru-baru ini, Meta mengklaim telah menemukan sekitar 10 malware baru berdalih Chatbot layaknya ChatGPT dari Open AI.
Tekno
JAKARTA - Perusahaan Induk Facebook Meta mewanti-wanti pada para pengguna Facebook akan bahaya malware. Baru-baru ini, Meta mengklaim telah menemukan sekitar 10 malware baru berdalih Chatbot layaknya ChatGPT dari Open AI.
Meta mengatakan, Maleware mirip Chatebot tersebut digunakan untuk meretas akun penggunanya.
Mengutip Mashable, Kamis, 4 Mei 2023, salah satu skema yang paling banyak digunaka oleh malware berkedok Chatbot ini adalah proliferasi ekstensi browser web berbahaya yang tampaknya menawarkan fungsionalitas ChatGPT.
Cara kerjanya, pengguna mengunduh ekstensi ini untuk Chrome atau Firefox untuk menggunakan fungsionalitas chatbot AI. Beberapa dari ekstensi ini bahkan berfungsi dan menyediakan fitur chatbot yang diiklankan.
Sayangnya, ekstensi tersebut juga mengandung malware yang dapat mengakses perangkat pengguna.
- Google Terbitkan Peringatan Mendesak untuk Semua Pengguna Gmail, Waspada!
- Lebih Besar Pasak dari Tiang, Laba Bersih Tower Bersama (TBIG) Susut 20 Persen
- Dirut jadi Tersangka, Akumulasi Kerugian Waskita Karya Tembus Rp10,3 Triliun
Meta mengklaim ada kisaran 1.000 URL unik yang mengandung malware dan disamarkan sebagai ChatGPT atau alat terkait AI lainnya. Menanggapi bahaya yang mengancam, Meta telah melakukan pemblokiran agar tidak dibagikan di Facebook, Instagram, dan Whatsapp.
Menurut Meta, begitu pengguna mengunduh malware, pelaku bisa meluncurkan serangan mereka dan terus memperbarui metode mereka untuk mengakali protokol keamanan.
Sebagai contoh, pelaku kejahatan dapat dengan cepat mengotomatiskan proses yang mengambil alih akun bisnis dan memberikan izin iklan kepada pelaku jahat ini.
Meta mengatakan telah melaporkan tautan jahat ke berbagai pendaftar domain dan penyedia hosting yang digunakan oleh pelaku kejahatan ini.
Dalam laporan mereka, peneliti keamanan di Meta juga mendalami aspek yang lebih teknis dari malware terbaru termasuk malware jenis Ducktale dan NodeStealer.