Ilustrasi hacker.
Tekno

Waspada! Begini Cara Hacker Manfaatkan AI Generatif untuk Menyerang Korban

  • Salah satu kekhawatiran utama dari adanya AI generatif adalah fakta bahwa AI dapat digunakan untuk melakukan kegiatan kejahatan dan menghasilkan serangan siber yang lebih canggih.
Tekno
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Akhir-akhir ini sesuatu yang berhubungan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence sedang banyak disorot. Hal ini apalagi sejak chatbot ChatGPT yang didukung oleh AI dan sistem pendukung pemrosesan bahasa alami lainnya seperti VALL-E telah membawa AI generatif ke masyarakat umum. Meski tools tersebut memiliki banyak manfaat, tapi juga terdapat efek buruknya yang mengkhawatirkan.

Salah satu kekhawatiran utama dari adanya AI generatif adalah fakta bahwa AI dapat digunakan untuk melakukan kegiatan kejahatan dan menghasilkan serangan siber yang lebih canggih.

Lalu, bagaimana para peretas atau hacker menggunakan AI generatif untuk menyerang korban? Berikut penjelasannya.

Cara Hacker Memanfaatkan AI Generatif untuk Menyerang Korban

Cara Hacker Memanfaatkan AI Generatif untuk Menyerang Korban

Peretas memang tampaknya selalu tertarik pada algoritma yang baik. Tidak mengherankan jika mereka juga akan mengeksploitasi AI generatif untuk memperkuat serangan mereka.

Salah satu contoh penyimpangan dalam hal ini adalah adanya pengeksploitasian peretas pada chatbot OpenAI yaitu ChatGPT. Peretas memanfaatkan ChatGPT untuk menulis malware.

Singkatnya, ChatGPT dan tools AI generatif lainnya telah membuat hidup peretas jadi lebih mudah dan akan semakin menyulitkan pihak keamanan. Oleh karena itu, ada baiknya jika kita mengetahui cara hacker menggunakan AI generatif seperti ChatGPT seperti berikut ini agar kita bisa waspada mencegah terjadinya tindak peretasan atau kejahatan. 

1. Membangun malware yang lebih baik dan canggih

Di tangan peretas, AI generatif dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan malware yang sulit dideteksi untuk melakukan serangan. 

2. Menulis email phishing yang dipersonalisasi

Dengan memanfaatkan AI generatif, email phishing akan terlihat halus seolah tidak ada tanda-tanda penipuan, seperti ejaan dan tata bahasa yang buruk dan kurangnya konteks. Selain itu, dengan AI seperti ChatGPT, pelaku atau penipu dapat melancarkan serangan phishing dengan kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

3. Menghasilkan data palsu yang lebih dalam

Karena mampu membuat tiruan aktivitas manusia dengan lebih meyakinkan seperti membuat tulisan, ucapan, dan gambar, AI generatif dapat digunakan dalam aktivitas penipuan seperti pencurian identitas, penipuan keuangan, dan disinformasi.

4. Meretas CAPTCHA dan menebak kata sandi

Hal ini bisa digunakan bot untuk mendapatkan akses dengan ilegal karena bisa melewati CAPTCHA dengan mudah. Selain itu, dengan memanfaatkan machine learning, mereka juga dapat melakukan tugas berulang lainnya seperti menebak kata sandi.

Itu tadi beberapa cara hacker memanfaatkan AI untuk menyerang korban. Anda bisa lebih berhati-hati dan memperkuat keamanan serta privasi dengan metode yang telah diuji coba seperti menggunakan multi-factor authentication (MFA), teknologi biometrik, memanfaatkan pengelola kata sandi, dan sebagainya.