Waspada! COVID-19 Varian XBB Lebih Mudah Menular Dibanding BA.5 dan BA.2
- Juru Bicara (Jubir) untuk penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa COVID-19 varian XBB atau BA.2.10 lebih mudah menular dibanding varian BA.5 dan BA.2
Nasional
JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) untuk penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa COVID-19 varian XBB atau BA.2.10 lebih mudah menular dibanding varian BA.5 dan BA.2
Ia menambahkan, jika dilihat dari penyebaran XBB di Singapura, varian itu menular 0,79 kali lebih cepat dibandingkan dengan varian BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2.
"Nah, dari angka tersebut dan dari negara tetangga, kita belajar untuk meningkatkan kewaspadaan, jangan sampai terjadi lonjakan kasus di Indonesia," ungkap dr. Reisa dalam akun YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis, 27 Oktober 2022.
- TikTok Luncurkan Fitur Mode Live Streaming Khusus Dewasa
- ESG Award: Serius Garap Kredit Berkelanjutan, BCA Sabet Dua Penghargaan TrenAsia ESG Excellence 2022
- Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Beli Rumah Bekas
Lebih lanjut, dr Reisa juga mewanti-wanti, karena berdasarkan sejarah kenaikan kasus hampir selalu terjadi pasca adanya varian baru yang muncul.
Kendati demikian, ia berharap bahwa kenaikan kasus varian XBB ini bisa tetap terkendali seperti subvarian Omicron lainnya.
Pada Rabu 26 Oktober 2022 kemarin, diketahui terjadi kenaikan kasus konfirmasi harian nasional sebanyak 3.048, dan jumlah ini meningkat dari hari-hari sebelumnya.
"Dimana pada tanggal 24 Oktober 2022 terjadi penambahan sebanyak 1703 kasus dan tanggal 25 Oktober naik lagi menjadi 3.008 kasus," lanjut dr Reisa.
Ia melanjutkan, meskipun ada kenaikan kasus, namun hal itu berbanding terbalik dengan menurunnya tren case fatality rate dalam seminggu terakhir yang turun 0,14% dibandingkan minggu sebelumnya.
Selain itu, Ia mengklaim terkait kondisi keterisian rumah sakit COVID-19 atau bed occupation rate (BOR) nasional terjadi kenaikan seminggu terakhir, seiring dengan kenaikan penambahan kasus yakni sekitar 19,88%.
Begitupun dengan tren kasus konfirmasi dan kasus aktif nasional, hingga kemarin jumlah kasus aktif atau orang yang sedang terinfeksi COVID-19 adalah sebanyak 21.481 orang. Artinya, positivity rate mingguan meningkat menjadi 8,88%.
Sebagai informasi, mengutip dari pusat pengendalian pencegahan penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), varian baru tersebut memiliki gejala seperti demam, merasa kedinginan, batuk, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, diare dan sesak napas.
dr Reisa menjelaskan untuk saat ini pada 4 pasien varian XBB di Indonesia memiliki gejala yang timbul adalah batuk dan pilek, sehingga dapat dinilai bahwa gejala yang ditimbulkan umumnya adalah ringan.