Pedagang mengemas minyak curah di salah satu kios pasar tradisional di Jakarta, Kamis, 4 November 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Gaya Hidup

Waspada! Inilah Jenis Minyak Goreng yang Dapat Membahayakan Kesehatan Anda

  • Inilah jenis minyak goreng yang dapat membahayakan kesehatan Anda yang perlu dihindari

Gaya Hidup

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Minyak goreng merupakan salah satu bahan yang diperlukan setiap hari untuk mengolah aneka makanan menjadi masakan yang lezat. Selain itu, penggunaan minyak goreng akan membuat makanan jadi gurih dan renyah serta lezat.

Akan tetapi, Anda perlu waspada untuk tidak lagi menggunakan jenis minyak goreng tertentu yang disebut dapat membahayakan kesehatan. Berikut beberapa jenis minyak goreng yang sebaiknya dihindari agar Anda tidak mudah terkena penyakit, seperti yang telah dilansir dari laman Everyday Health.

Minyak Kelapa

Menurut sebuah artikel yang pernah dipublikasikan pada September tahun 2016 di Ghana Medical Journal, minyak kelapa yang padat pada suhu kamar mengandung 90 persen lemak jenuh. Akan tetapi, lemak jenuh yang terdapat pada minyak kelapa tidak sama dengan lemak jenuh yang ditemukan di dalam daging merah yang menyumbat arteri.

Minyak kelapa disebut memiliki jumlah asam lemak rantai sedang yang tinggi yang lebih sulit diubah oleh tubuh menjadi lemak yang disimpan. Namun, sebuah studi menemukan bahwa minyak secara signifikan dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL.

Minyak yang Terhidrogenasi Sebagian

Menurut American Heart Association, sumber utama lemak trans yang tidak sehat dalam makanan biasanya berasal dari minyak terhidrogenasi parsial yang ditemukan dalam makanan olahan. Lemak trans ini dibuat melalui proses industri yang dibuat dengan penambahan hidrogen ke minyak nabati cair untuk membuatnya lebih padat. Selain itu, FDA telah memutuskan bahwa lemak ini sangat buruk bagi kesehatan bahwa produsen harus menghilangkan semua lemak trans dari produk.  

Minyak Sawit

Seperti yang dilansir dari laman Everyday Health, minyak kelapa sawit  terdiri dari lemak jenuh dan lemak tidak jenuh dengan porsi yang hampir sama. Menurut Harvard Health Publishing, minyak semi padat pada suhu kamar sering digunakan untuk pembuatan makanan olahan sebagai pengganti minyak terhidrogenasi parsial dan hal tersebut tidak selalu merupakan hal yang buruk mengingat minyak tersebut mengandung lebih sedikit lemak jenuh daripada mentega dan tidak mengandung lemak trans.

Akan tetapi, penggunaan minyak sawit sebaiknya dibatasi apalagi bagi penderita diabetes yang harus memperhatikan konsumsi lemak jenuh dan menghindari sumber lemak seperti minyak kelapa sawit, menurut American Diabetes Association

Selain itu, ada beberapa minyak goreng yang disebut lebih menyehatkan tubuh yang bisa Anda coba untuk mengolah makanan seperti minyak zaitun, minyak canola, minyak biji rami, minyak alpukat, minyak kenari, minyak wijen, minyak biji bunga matahari, dan minyak biji anggur.