<p>Ilustrasi minuman alkohol menjadi salah satu penyebab penyakit kanker selain rokok / Pixabay</p>
Gaya Hidup

Waspada! Kosumsi Alkohol Jadi Salah Satu Pemicu Kanker

  • American Cancer Society (ACS) mengungkapkan, penggunaan alkohol menyumbang kurang lebih 6% dari seluruh penyebab kanker, dan 4% di antaranya dapat menyebabkan kematian.

Gaya Hidup

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Selain tembakau dan obesitas, konsumsi alkohol menjadi faktor pemicu timbulnya penyakit kanker.

American Cancer Society (ACS) mengungkapkan, penggunaan alkohol menyumbang kurang lebih 6% dari seluruh penyebab kanker, dan 4% di antaranya dapat menyebabkan kematian.

Dalam situs resminya, dijelaskan hubungan antara penggunaan alkohol dan kanker. Setidaknya ada delapan organ yang terkait, meliputi mulut, tenggorokan (faring), kotak suara (laring), kerongkongan, hati, usus besar dan rektum, serta payudara.

“Namun, tidak terlepas kemungkinan bahwa alkohol juga meningkatkan risiko kanker perut sehingga memengaruhi risiko jenis kanker lainnya,” tulis ACS dalam laman resminya.

Menurutnya, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, maka risiko kanker semakin besar. Apalagi jika dibarengi dengan merokok. Hal ini terjadi karena alkohol dapat membantu bahan kimia berbahaya dalam tembakau masuk ke dalam sel yang melapisi mulut, tenggorokan, dan kerongkongan.

Di samping itu, alkohol juga dapat membatasi cara sel-sel organ tubuh dalam memperbaiki kerusakan pada DNA.

Jenis Alkohol

Kebanyakan jenis alkohol yang ditemukan dalam minuman, baik bir, anggur, dan minuman keras lainnya adalah etanol.

Minuman tersebut mengandung presentase etanol yang berbeda. Akan tetapi secara umum, minuman ukuran standar jenis apapun disebutkan mengandung jumlah etanol yang hampir sama, yakni kurang lebih setengah ons.

Dalam hal ini, ACS menyebut bahwa etanol sebagai kandungan alkohol, merupakan penyebab kanker. Awalnya, akan ditandai oleh kerusakan jaringan tubuh.

“Alkohol dapat menyebabkan iritasi, terutama di mulut dan tenggorokan. Hal ini akan merusak sel tersebut,” ungkapnya.

Begitu masuk ke dalam tubuh, lanjutnya, alkohol dapat diubah menjadi asetaldehida, zat kimia yang dapat merusak DNA di dalam sel dan telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan percobaan.

Selain itu, meminum alkohol juga dapat menyebabkan stres oksidatif dalam sel, menyebabkan molekul kimiawi menjadi reaktif.

Kemudian, alkohol dan produk sampingannya juga dapat merusak hati, menyebabkan peradangan dan jaringan parut (sirosis).

“Saat sel hati mencoba memperbaiki kerusakan, kemungkinan dapat terjadi kesalahan pada DNA sehingga muncul kanker,” tambahnya.

Keterkaitan dengan Rokok

Kaitannya dengan merokok, alkohol dikatakan dapat membantu bahan kimia, seperti asap tembakau, untuk memasuki sel yang melapisi saluran pencernaan bagian atas dengan lebih mudah.

Dalam kasus lain, alkohol dapat memperlambat kemampuan tubuh untuk memecah dan membuang beberapa bahan kimia berbahaya.

Kemudian, alkohol juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap beberapa nutrisi, seperti folat. Folat adalah vitamin yang dibutuhkan sel-sel dalam tubuh agar tetap sehat. Penyerapan nutrisi dapat menjadi lebih buruk. Kadar folat yang rendah tersebut berperan dalam risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kolorektal.

ACS mengatakan, kebanyakan orang hanya mengetahui tentang efek jangka pendek minum alkohol, seperti suasana hati, konsentrasi, penilaian, dan koordinasi. Akan tetapi, penelitian membuktikan bahwa alkohol juga memiliki efek kesehatan jangka panjang.

“Seiring waktu, minum alkohol dalam jumlah banyak dapat menyebabkan peradangan (hepatitis) dan jaringan parut yang parah (sirosis) di hati. Ini dapat menyebabkan gagal hati,” jelas ACS.

Minum alkohol secara berlebihan juga dapat merusak organ lain, seperti pankreas dan otak, serta dapat meningkatkan tekanan darah sehingga menyebabkan penyakit jantung dan stroke. (SKO)