Waspada Modus Penipuan Lowongan Kerja di LinkedIn
- Modus penipuan ini melibatkan tawaran pekerjaan yang terdengar sangat menarik, sering disertai dengan tautan yang mengklaim akan memberikan rincian organisasi dan peran pekerjaan.
Tekno
LONDON - Dalam era digital yang semakin maju, beragam modus penipuan terus berkembang untuk mengelabui korban. Tidak terkecuali dalam hal lowongan kerja, sering kali para penipu mengecoh calon korban yang membutuhkan pekerjaan dengan lowongan palsu yang merugikan korban.
Dilansir dari BBC Internasional, Selasa, 12 September 2023, Margo Gabriel, seorang penulis konten dari Inggris, baru-baru ini berbagi pengalaman ketika ia hampir menjadi korban penipuan melalui LinkedIn. Margo menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai perekrut untuk perusahaan berbasis di Inggris yang sedang mencari penulis konten. Tawaran pekerjaan tersebut menarik perhatiannya karena akan mengakomodir dirinya untuk memperoleh visa kerja di Inggris.
Perekrut tersebut berjanji akan mengatur wawancara jika Margo tertarik. Namun, kecurigaan Margo muncul saat dia mengetahui bahwa pekerjaan yang diiklankan berbasis di Arab Saudi, bukan di Inggris. Yang lebih mencurigakan, sang "perekrut" tidak memberikan rincian yang memadai tentang pekerjaan tersebut.
- Keberpihakan Pemerintahan Biden Terhadap Isu HAM Disorot
- Respons Isu 3P dengan Tepat, PLN Raih Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023
- Bioaditif Berbasis Minyak Atsiri Bisa Jadi Solusi Polusi
Margo memutuskan untuk mencari kejelasan melalui LinkedIn. Aplikasi tersebut memberikan sara untuk memblokir pengirim pesan, karena kemungkinan besar dia adalah penipu. Akhirnya, Margo merasa beruntung bisa menghindari jebakan ini.
Kisah Margo Gabriel tidaklah sekali duakali terjadi. Penelitian dari perusahaan keamanan NordLayer mengungkap bahwa penipu semakin gencar menargetkan pengguna LinkedIn dengan peluang kerja palsu. Bahkan, hampir dua pertiga pengguna LinkedIn di Inggris pernah menjadi sasaran penipuan serupa.
Modus penipuan ini melibatkan tawaran pekerjaan yang terdengar sangat menarik, sering disertai dengan tautan yang mengklaim akan memberikan rincian organisasi dan peran pekerjaan. Namun, setelah mengklik tautan tersebut, para korban diarahkan ke halaman yang meminta mereka untuk mengunduh sesuatu, login, dan memberikan detail pribadi. Inilah tahap di mana para penipu mencuri data pribadi pencari kerja, yang kemudian dapat disalahgunakan untuk pencurian identitas atau bahkan pembukaan rekening bank dan pengajuan kredit atas nama mereka.
Pengalaman Margo Gabriel adalah pengingat penting bahwa kita perlu selalu berhati-hati dan waspada ketika menerima tawaran pekerjaan secara online. Penting untuk memverifikasi keaslian pekerjaan dan perekrut sebelum memberikan informasi pribadi atau mengambil langkah lebih lanjut. Juga, penting untuk memahami bahwa penipuan semacam ini dapat menargetkan siapa saja, termasuk para profesional yang berpengalaman.