Human metapneumovirus (hMPV), yang menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa dan Covid-19, telah mengalami peningkatan infeksi, terutama di kalangan anak-anak.
Dunia

Waspada Penularan HMPV, Begini Gejala dan Pencegahannya

  • Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China mengungkapkan kasus virus lain dengan gejala yang mirip dengan COVID-19 sedang meningkat di negara tersebut, yaitu HMPV, yang juga dikenal sebagai Human Metapneumovirus.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China mengungkapkan kasus virus lain dengan gejala yang mirip dengan COVID-19 sedang meningkat di negara tersebut, yaitu HMPV, yang juga dikenal sebagai Human Metapneumovirus.

Ini terjadi hanya beberapa minggu setelah pemerintah China mengumumkan wabah Norovirus. Kini, laman SARS‑CoV‑2 (COVID-19) X menginformasikan rumah sakit di China kewalahan menampung pasien yang tampaknya terjangkit virus terbaru, HMPV.

“Rumah sakit di China kewalahan menghadapi wabah flu yang parah, termasuk Influenza A dan HMPV, yang menyerupai lonjakan COVID-19 tahun 2020,” tulis X @covid19_disease.

Dilansir dari World of Buzz, Kamis, 2 Januari 2025, mereka juga mengatakan bagian pasien anak-anak dan dewasa di rumah sakit China menjadi penuh karena virus mulai menyebar di antara pasien muda dan lanjut usia.

Beberapa video menunjukkan antrean panjang di bangsal anak-anak hingga larut malam, dengan orang tua yang datang lebih awal untuk mendapatkan perawatan. Ruang infus juga penuh sesak.

Seorang blogger dengan akun Please Fei Ge membagikan pengalaman pribadi terkait wabah ini. Pada Rabu, 25 Desember, ia dan istrinya menghadiri sebuah pertemuan kecil di Guangzhou, namun kemudian para hadirin menunjukkan gejala virus tersebut.

Setelah menghadiri acara tersebut, keduanya mulai merasakan gejala seperti demam tinggi, nyeri tubuh, dan sakit kepala, yang menyerupai gejala infeksi Covid-19. Blogger tersebut juga mencatat hampir semua peserta acara, sekitar delapan hingga sembilan orang, terinfeksi Influenza A.

Untuk melindungi anak-anak mereka dari risiko penularan, pasangan ini memilih untuk melakukan isolasi mandiri selama tiga hari. Namun, mereka tetap mengalami demam ringan meskipun telah menyelesaikan masa isolasi.

Dilansir dari The Phnom Penh Post, virus yang menyebabkan gejala mirip flu biasa dan Covid-19 ini telah menyebabkan peningkatan infeksi, terutama di kalangan anak-anak.

“Dokter Chen Chih-jung dari Rumah Sakit Memorial Linkou Chang Gung menyatakan dalam sebuah wawancara pada hari Kamis bahwa HMPV mirip dengan virus pernapasan syncytial (RSV), yang utamanya menyerang anak-anak di bawah usia dua tahun, sedangkan hMPV cenderung menginfeksi yang lebih tua,” catat CDC.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, gejalanya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi. Kasus yang parah dapat mengakibatkan bronkitis atau pneumonia, terutama di kalangan bayi, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Badan tersebut mencatat, mereka yang memiliki kondisi paru-paru seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOK), atau emfisema, berisiko lebih tinggi mengalami hasil yang parah.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional di China telah menetapkan protokol untuk pelaporan laboratorium dan verifikasi kasus.

Menurut Reuters, data dari 6-22 Desember menunjukkan peningkatan infeksi saluran pernapasan akut, termasuk hMPV, terutama di provinsi-provinsi utara. Kasus-kasus terbaru sebagian besar melibatkan individu di bawah usia 14 tahun.

Stasiun penyiaran negara CCTV mengonfirmasi, infeksi pernapasan musim dingin ini sebagian besar disebabkan oleh virus influenza, dengan HMPV juga turut berkontribusi.

Virus ini pertama kali terdeteksi pada tahun 2001 oleh para peneliti Belanda dalam sampel aspirasi nasofaring dari anak-anak dengan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh patogen yang tidak diketahui.

CDC telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk mengurangi penyebaran HMPV dan penyakit pernapasan lainnya. Rekomendasi tersebut meliputi memakai masker di tempat ramai, menjaga jarak sosial, mencuci tangan secara rutin, dan menghindari tempat ramai jika memungkinkan.

Departemen tersebut juga menyarankan untuk menjaga kebersihan, memastikan ventilasi yang baik di dalam ruangan, serta menjalani gaya hidup sehat.

Apa Itu Human Metapneumovirus (HMPV)?

Human metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang biasanya menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa.

Virus ini sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi terkadang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, kambuhnya asma, atau memperburuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Para peneliti memperkirakan sekitar 10% hingga 12% penyakit pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV. Sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi sekitar 5% hingga 16% anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia.

Gejala Infeksi Human Metapneumovirus

Human metapneumovirus umumnya menimbulkan gejala yang menyerupai flu biasa, tetapi beberapa orang bisa sakit parah. Gejala metapneumovirus manusia meliputi:

- Batuk

- Demam

- Hidung berair atau tersumbat

- Sakit tenggorokan

- Mengi

- Sesak napas (dispnea)

- Ruam

HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang mengidapnya atau dari menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus. Misalnya, batuk dan bersin, berjabat tangan, berpelukan atau berciuman, menyentuh permukaan atau benda seperti telepon, gagang pintu, papan ketik, atau mainan.

Dilansir dari my.clevelandclinic.org, siapa pun dapat terinfeksi HMPV, yang paling beresiko lebih tinggi terkena penyakit parah adalah balita berusia kurang dari 5 tahun (terutama bayi premature), lansia, dan menderita asma atau PPOK.

Selain itu, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (akibat kondisi seperti HIV, kanker, atau gangguan autoimun, atau akibat obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh).

Cara Mencegah Penularan Human Metapneumovirus

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Anda dapat mengurangi risiko penyebaran HMPV serta virus pernapasan lainnya dengan langkah berikut:

1. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air.

2. Hindari menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci

3. Hindari berada di sekitar orang lain saat Anda atau mereka sedang sakit pilek atau penyakit menular lainnya.

Jika Anda tertular atau memiliki gejala seperti flu, maka:

1. Tutupi hidung dan mulut saat bersin atau batuk

2. Pertimbangkan untuk mengenakan masker jika Anda sakit

3. Jangan berbagi makanan atau peralatan makan (garpu, sendok, cangkir) dengan orang lain

4. Hindari mencium orang lain

5. Mencuci tangan secara teratur dan benar, dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik