Waspada Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran, Ini Tips Menghindarinya
- Ada potensi maraknya peredaran uang palsu di tengah peningkatan penukaran uang menjelang Lebaran 2023.
Nasional
JAKARTA—Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar, menyoroti potensi maraknya peredaran uang palsu di tengah peningkatan penukaran uang menjelang Lebaran 2023. Lelaki yang akrab disapa Cak Imin ini mewanti-wanti warga meningkatkan kewaspadaannya.
Salah satu upaya menghindari uang palsu adalah dengan menukarkan uang di tempat yang legal dan aman, seperti di bank. “Kalau mau nukar uang baiknya langsung di bank saja, atau (bank) yang mobile itu bisa. Sebisa mungkin hindari penukaran uang yang tidak legal, yang di pinggir-pinggir jalan itu misalnya,” ujar Cak Imin dilansir dari dpr.go.id, Selasa 18 April 2023.
Dilansir dari berbagai sumber, pengecekan mandiri juga dapat dilakukan dengan meneliti ciri-ciri fisik uang lewat 3D yakni dilihat, diraba, dan diterawang. Pada uang pecahan asli, terdapat perubahan warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Selain itu setiap detil tulisan dan warna akan terlihat jelas alias tidak buram atau pudar.
Lebih lanjut, uang yang asli memiliki tekstur kasar pada gambar utama, lambang negara, nominal angka, huruf terbilang, frasa NKRI serta tulisan BI yang berarti dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Jika uang bertekstur halus, patut dicurigai itu uang palsu.
- Mario Aji Cetak Sejarah Bagi Indonesia di Ajang Grand Prix
- Korsel Beri Bantuan Rp7,3 Juta per Bulan Bagi Remaja Kesepian
- Tren Positif Industri Ritel Makanan Ditopang Solidnya Daya Beli, Alfamat (AMRT) Raih Berkahnya!
Warga juga dapat mengarahkan uang tersebut ke arah yang memiliki cahaya yang cukup. Pada sudut-sudut tertentu, ada gambar yang akan muncul ketika uang diarahkan ke tempat yang memiliki cahaya. Pada bagian tertentu akan memperlihatkan gambar berupa gambar siluet pahlawan, pecahan mata uang dan logo Bank Indonesia.
Muhaimin Iskandar mendesak aparat kepolisian menindaklanjuti sekaligus mengusut temuan kasus uang palsu yang dilaporkan masyarakat. Tidak hanya itu, ia meminta agar para pelaku yang mengedarkan uang palsu ditindak tegas agar kasus serupa tak terulang. “Tentu masyarakat akan sangat dirugikan kalau jerih payahnya bekerja malah tertukar dengan uang palsu,” tuturnya.
Cak Imin turut mendorong Bank Indonesia (BI) berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan kepolisian agar melakukan langkah preventif. Salah satunya dengan sosialisasi kepada masyarakat untuk konsisten waspada terhadap modus peredaran uang palsu. “Masyarakat perlu terus diedukasi agar lebih cermat dalam mengecek uang yang diterima. Kehati-hatian kita juga harus ditingkatkan,” ujarnya.