Waspada! Virus Mirip COVID-19 Ditemukan pada Kelelawar Rusia Mampu Menginfeksi Manusia
- Baru-baru ini sebuah virus ditemukan pada kelelawar Rusia dan mirip dengan yang menyebabkan pandemi COVID-19, serta dapat menginfeksi manusia.
Gaya Hidup
JAKARTA - Baru-baru ini sebuah virus ditemukan pada kelelawar Rusia dan mirip dengan yang menyebabkan pandemi COVID-19, serta dapat menginfeksi manusia.
Seperti yang dilansir dari laman The Independent, para peneliti dari Washington State University di Amerika Serikat menemukan terdapat protein lonjakan dari virus di kelelawar bernama Khosta-2 yang dapat menginfeksi sel manusia dan resisten terhadap antibodi serta serum dari individu yang divaksinasi Sars-CoV-2.
Para peneliti mengatakan bahwa baik Khosta-2 dan virus COVID-19 termasuk dalam sub kategori yang sama dari Coronavirus yang dikenal sebagai Sarbecovirus. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Sarbecovirus yang beredar di luar Asia bahkan di tempat-tempat seperti Rusia barat di mana virus Khosta-2 ditemukan juga menimbulkan ancaman bagi kesehatan global dan kampanye vaksin yang sedang berlangsung terhadap Sars-CoV-2.
Para peneliti menyerukan pengembangan vaksin universal untuk melindungi tubuh dari Sarbecovirus secara umum, bukan hanya untuk varian virus Sars-Cov-2 yang diketahui.
- Subaru Serahkan All New BRZ kepada 8 Konsumen Pertama di Indonesia.
- Konversi ke Kompor Listrik Tidak Berlaku Tahun Ini, Airlangga: Anggaran Belum Dibicarakan
- Deklarasi GREEN, Upaya Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Terapkan ESG
Para ilmuwan awalnya menemukan virus Khosta-1 dan Khosta-2 pada kelelawar Rusia pada akhir 2020, tetapi mengira mereka bukan ancaman bagi manusia.
“Tetapi ketika kami melihat mereka lebih jauh, kami benar-benar terkejut menemukan mereka dapat menginfeksi sel manusia. Itu mengubah sedikit pemahaman kita tentang virus-virus ini, dari mana asalnya dan daerah mana yang memprihatinkan,” kata Dr Letko seperti yang dilansir dari laman The Independent pada 25 September 2022.
Sementara Khosta-1 menimbulkan risiko rendah bagi manusia, para peneliti mengatakan Khosta-2 menunjukkan beberapa sifat yang mengganggu. Para peneliti menemukan bahwa Khosta-2 dapat menggunakan protein lonjakannya untuk menginfeksi sel dengan menempel pada protein reseptor, yang disebut enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2), yang ditemukan di seluruh sel manusia. Protein ACE2 merupakan protein yang digunakan oleh virus COVID-19 sebagai pintu gerbang untuk masuk ke tubuh dan menginfeksi sel manusia.
Para ilmuwan menilai vaksin anti COVID-19 saat ini masih tidak bisa menetralisir Khosta-2. Peneliti juga menguji serum dari orang yang terinfeksi varian Omicron terhadap Khosta-2, tetapi antibodi tersebut juga tidak efektif.
- Terima Transferan Rp774 Triliun, Pria Ini Rasakan Jadi Miliarder Dunia
- Mengenal Gautam Adani, Crazy Rich Asia yang Kekayaannya Geser Jeff Bezos
- Mau Renovasi Rumah, Bos BCA Jahja Setiaatmadja Jual 1 Juta Saham Senilai Rp8,73 Miliar
Sementara virus baru tersebut kekurangan beberapa gen yang dianggap terlibat dalam patogenesis pada manusia, mereka mengatakan ada risiko Khosta-2 bergabung kembali dengan virus kedua seperti Sars-CoV-2.