Kasus Cacar Monyet Melonjak, Ketahui Gejala dan Penyebabnya
Nasional

Waspadai! Cacar Monyet Merebak di Indonesia, Begini Pencegahannya

  • Berdasarkan keterangan resmi dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cacar monyet telah menyebar di Indonesia. Kasus pertama penyakit ini di Indonesia dikonfirmasi pada Agustus 2022, menandai masuknya penyakit ini di negara tersebut.

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Berdasarkan keterangan resmi dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cacar monyet telah menyebar di Indonesia. Kasus pertama penyakit ini di Indonesia dikonfirmasi pada Agustus 2022, menandai masuknya penyakit ini di negara tersebut.

Indonesia telah mencatat setidaknya 88 kasus Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, sejak tahun 2022 hingga tahun ini, dengan Provinsi Jakarta menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya.

Cacar monyet (monkeypox) ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh WHO pada Juli 2022 setelah penyakit ini terdeteksi di lebih dari 70 negara dengan jumlah kasus mencapai belasan ribu.

Cacar monyet disebabkan oleh virus orthopoxvirus dan dapat menular melalui kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi virus monkeypox. Penularan awal biasanya terjadi dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan dari hewan seperti tupai, monyet, atau tikus yang membawa virus tersebut.

WHO menegaskan cacar monyetapapun itu variannya bukan bentuk baru dari Covid-19. Otoritas kesehatan sudah tahu cara mengendalikan dan mencegah penyakit ini.

Cacar monyet umumnya menimbulkan gejala ringan, tetapi bisa berbahaya bagi pasien anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV. Gejala cacar monyet mirip dengan flu biasa, serta disertai dengan ruam yang berisi nanah.

Varian 1b dari cacar monyet menimbulkan kekhawatiran global karena diduga lebih mudah menyebar melalui kontak rutin. Pekan lalu, satu kasus cacar monyet terkonfirmasi di Swedia, yang terkait dengan wabah cacar monyet yang sedang terjadi di Afrika. Kasus ini menjadi yang pertama dilaporkan di luar benua Afrika.

WHO menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat global setelah teridentifikasinya varian baru cacar monyet.

Kluge melaporkan, sekitar 100 kasus baru cacar monyet varian clade 2 dilaporkan terjadi di Eropa. Penyebaran cacar monyet dapat terjadi melalui kontak fisik dan kontak seksual, namun tidak ada bukti bahwa virus ini menular dengan mudah melalui udara seperti Covid-19.

Menurut data terbaru dari CDC Afrika, sebanyak 17.541 kasus mpox telah tercatat di 12 negara di benua tersebut pada tahun 2024, dengan 517 kematian.

Epidemi ini telah dilaporkan di Afrika Selatan, Kenya, Rwanda, Uganda, dan Republik Demokratik Kongo, serta di negara-negara lain seperti Burundi, Republik Afrika Tengah, Kongo Brazzaville, Kamerun, dan Nigeria. Virus ini juga telah terdeteksi di Pantai Gading dan Liberia.

CDC Afrika menyebutkan, jumlah kasus ini meningkat sebesar 160 persen pada akhir Juli dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kongo melaporkan jumlah kasus tertinggi, mencakup 96% dari total kasus yang dilaporkan dan 97% dari kematian.

Apakah Cacar Monyet Menular?

Cacar monyet bisa menular melalui kontak langsung, seperti percikan air liur yang masuk melalui mata, hidung, mulut, atau luka di kulit, serta melalui benda-benda yang mungkin terkontaminasi, seperti handuk dan seprai yang telah digunakan oleh penderita cacar monyet.

Masyarakat perlu memahami cara pencegahan dan pemulihan dari cacar monyet, karena penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia dan kematian. Selain itu, penyebaran cacar monyet bisa terjadi dengan cepat.

Gejala yang Timbul

Gejala cacar monyet timbul 5-21 hari setelah penderita terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal penyakit ini meliputi:

1. Demam

2. Lemas

3. Menggigil

4. Sakit Kepala

5. Nyeri Otot

5. Pembengkakan kelenjar getah bening yang ditandai dengan adanya benjolan di leher, ketiak atau, selangkangan.

Gejala awal cacar monyet bisa berlangsung selama 1-3 hari atau lebih. Setelah itu, akan muncul gejala seperti ruam di wajah yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan dan tungkai. Ruam tersebut muncul seperti bintil berisi cairan nanah, lalu pecah dan berkerak, dan akhirnya dapat menyebabkan borok di permukaan kulit.

Cara Pencegahan Cacar Monyet

Berikut adalah beberapa cara cegahan cacar monyet yang bisa Anda lakukan:

Hindari Kontak dengan Hewan Liar

Cacar monyet merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan liar ke manusia. Virus Monkeypox, penyebab cacar monyet biasanya ada pada hewan seperti tikus, tupai, dan primata. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang krusial adalah menghindari kontak langsung atau interaksi dengan hewan-hewan tersebut.

Jangan Sentuh Hewan yang Terlihat Sakit

Hewan yang tampak sakit atau mati memiliki risiko tinggi dalam menyebarkan infeksi, termasuk cacar monyet. Oleh karena itu, penting untuk tidak menyentuh atau berinteraksi dengan hewan yang menunjukkan gejala sakit atau sudah mati. Cacar monyet dapat menyebar melalui kontak dengan sekresi atau cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi.

Jika Anda menemui hewan yang tampak sakit atau mati, sebaiknya laporkan kepada otoritas kesehatan setempat atau pejabat lingkungan agar penanganannya bisa dilakukan dengan aman tanpa menambah risiko penularan penyakit. Dengan menghindari hewan-hewan tersebut, Anda dapat mengurangi kemungkinan terpapar cacar monyet.

Cuci Tangan

Tangan seringkali menjadi saluran bagi virus masuk ke tubuh kita, terutama setelah berinteraksi dengan hewan atau lingkungan yang mungkin terkontaminasi. Maka, penting untuk mencuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah berinteraksi dengan hewan atau lingkungan yang berisiko terpapar virus.

Mencuci tangan dengan benar membantu menghilangkan virus dan kuman yang mungkin ada di kulit tangan, sehingga mengurangi risiko infeksi.

Gunakan Pakaian Pelindung

Jika Anda harus merawat atau berinteraksi dengan hewan yang berisiko terinfeksi cacar monyet, penggunaan pakaian pelindung sangat penting. Sarung tangan, jas pelindung, dan perlindungan mata harus dikenakan untuk mengurangi risiko kontaminasi tubuh Anda. Pakaian pelindung ini berfungsi untuk melindungi kulit Anda dari kontak langsung dengan hewan atau bahan yang mungkin terinfeksi.

Selain itu, setelah berinteraksi, pastikan untuk melepaskan pakaian pelindung dengan hati-hati dan mencuci tangan secara menyeluruh. Langkah ini tidak hanya melindungi tetapi juga mencegah penyebaran virus jika Anda tidak sengaja terkontaminasi selama interaksi dengan hewan yang mungkin terinfeksi cacar monyet.

Vaksinasi

Jika Anda bekerja atau tinggal di area dengan risiko tinggi terkena cacar monyet atau memiliki pekerjaan yang berpotensi membuat Anda terpapar virus ini, sebaiknya konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Ini penting untuk menentukan apakah vaksin cacar monyet direkomendasikan untuk Anda. Keputusan mengenai vaksinasi sebaiknya didasarkan pada faktor risiko pribadi dan saran dari profesional medis yang berkompeten.

Isolasi

Saat terjadi wabah cacar monyet di suatu daerah, isolasi menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Isolasi bertujuan untuk mencegah penularan virus ke orang lain.

Ini berarti individu yang terinfeksi harus tinggal terpisah dari keluarga, teman, dan masyarakat umum sampai mereka tidak lagi menunjukkan gejala atau tidak lagi menularkan virus. Dengan melakukan isolasi yang efektif, kita dapat memutus rantai penularan penyakit ini dan mengurangi dampak wabah.

Jaga Lingkungan

Lingkungan yang bersih dan terawat dengan baik memiliki peran penting dalam mencegah penyebaran cacar monyet. Ini termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal, mengelola limbah dengan benar, dan menghindari kontak dengan bahan-bahan yang mungkin terkontaminasi virus cacar monyet.

Menjaga kebersihan lingkungan membantu mengurangi kemungkinan virus bertahan di permukaan dan bahan-bahan yang mungkin terpapar.