Pelaksanaan vaksinasi dosis ke 3 atau booster yang ditujukan untuk para lansia di kawasan Perumahan Banjar Wijaya Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang, Senin 17 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Waspadai Omicron, Jokowi Dorong Percepatan Vaksinasi Lansia dan Anak

  • Presiden Joko Widodo mendorong percepatan vaksinasi terutama bagi kelompok lansia dan anak-anak mengingat tingginya angka kasus harian COVID-19.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mendorong percepatan vaksinasi terutama bagi kelompok lanjut usia (lansia) dan anak-anak. Hal ini perlu diakselerasi mengingat tingginya angka kasus COVID-19 yang kini mencapai 64.718 kasus per hari.

"Penting sekali karena memang kasus (COVID-19) sekarang ini sedang naik sehingga diperlukan percepatan vaksinasi, terutama untuk lansia dan anak," katanya secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 17 Februari 2022.

Vaksinasi lansia hingga 17 Februari telah mencapai 21.553.118 dosis, yang terdiri dari 15.977.540 dosis pertama (74,13%), 11.039.596 dosis kedua (51,22%) dan 1.121.307 dosis ketiga (5,2%).

Sementara itu, vaksinasi anak berusia 6-11 tahun telah mencapai 26.400.300 dosis sedangkan vaksinasi kelompok remaja sebanyak 26.705.490 dosis.

Total vaksinasi untuk periode yang sama telah mencapai 335.078.861 dosis, yang meliputi dosis pertama sebanyak 189.067.416 dosis (90,78%), dosis kedua sebanyak 138.280.959 dosis (66,4%), dan vaksinasi ketiga 7.730.486 dosis (3,71%).

Jokowi mengapresiasi kecepatan Satgas COVID, Kementerian Kesehatan, TNi-Polri dan tenaga kesehatan serta semua elemen yang terlibat dalam vaksinasi massal.

Dia menambahkan, selain akselerasi vaksinasi baik dosis primer maupun dosis lanjutan atau booster, penting juga untuk memperhatikan penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Kunci dalam pengendalian COVID-19 saat ini utamanya varian Omicron ada dua. Yang pertama, vaksinasi, kecepatan vaksinasi, baik itu vaksinasi suntikan yang kedua maupun untuk suntikan penguat (booster). Yang kedua, kembali sampaikan kepada masyarakat mengenai pentingnya prokes, utamanya pemakaian masker," katanya.

Dalam rangka mempercepat vaksinasi, pemerintah melakukan vaksinasi serentak di 12 provinsi di lebih dari 5.000 titik pada hari ini.

Pemerintah pun meminta masyarakat tetap waspada dalam menghadapi varian Omicron yang masih merebak saat ini.

“Pemerintah berharap bahwa masyarakat untuk terus waspada dalam menjaga, agar transmisinya tidak terlalu meningkat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna (SKP), Rabu kemarin.

Dia menambahkan, meskipun kasus konfirmasi meningkat hingga 60-an ribu tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) masih relatif terkendali, bahkan lebih rendah dari Delta.

“Berdasarkan situasi yang membedakan kasus Delta dan Omicron ini, tingkat BOR saat ini masih di angka yang 33,41 persen. Jadi ini membedakan dengan kasus Delta yang lalu," terangnya.

Dia menegaskan pemerintah akan terus menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap daerah untuk mengendalikan pandemi di tanah air. Pemerintah juga berharap agar masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Beberapa daerah sudah dikenakan level PPKM terutama sekarang di episentrumnya di Jakarta, kemudian bergeser ke Jawa Barat, dan tentu dalam 2-3 minggu ke depan bisa ke luar Jawa," ujarnya.

Pemerintah, lanjut dia, juga terus meningkatkan pelayanan telemedisin untuk melayani pasien COVID-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri di rumah.

“Pemerintah juga sudah mendorong dengan pelayanan telemedisin dan ketersediaan obat, sehingga tentu bagi yang tanpa gejala maupun yang gejala ringan itu untuk dirawat isolasi mandiri di rumah atau kalau tidak memadai di isolasi terpusat," ungkapnya.