<p>Tinder kini telah menambahkan fitur keamanan baru yaitu fitur blokir nomor ponsel/Techcrunch</p>
Tekno

Waspadai Romance Scam, Penipuan yang Bisa Kuras Hati dan Harta Korban

  • Munculnya modus romance scam terjadi setelah adanya tren mencari pasangan melalui sejumlah aplikasi seperti tinder dan sejenisnya.
Tekno
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- Sejumlah oknum tak bertanggung jawab melakukan banyak hal untuk mendapat uang. Mulai dari mencuri data hingga pembobolan rekening dan kartu atm. Biasanya, data tersebut didapat dari hasil scam atau menipu korbanya.

Diantara berbagai modus penipuan, salah satu yang wajib diperhatikan adalah penipuan dengan melibatkan hubungan romansa atau dikenal dengan romance scam.

Munculnya modus romance scam terjadi setelah adanya tren mencari pasangan melalui sejumlah aplikasi seperti tinder dan sejenisnya. Biasanya, pelaku romance scam melakukan pendekatan psikologis agar korban jatuh cinta dan nyaman kepadanya.

Setelah korban terjatuh dalam pelukan, pelaku kemudian memanfaatkan korban agar dapat memperoleh banyak keuntungan, termasuk materi. Pelaku romance scam juga kerap melakukan manipulasi psikologis seperti gaslighting. Alhasil, tak hanya uang, hati dan harga diri korban pun akhirnya menurun drastis.

Celakanya, tak banyak orang yang langsung menyadari bahwa dirinya sedang menjadi korban romance scam. Penyebabnya, pelaku modus ini begitu lihai memanipulasi korban dan membuatnya jatuh cinta.

Setelah keinginan dari pelaku terpenuhi, tak jarang para pelaku meninggalkan korban tanpa kabar sehingga membuat korbannya tak hanya kehilangan materi, namun juga menderita secara psikis.

Ciri-Ciri Modus Romance Scam

Romance scam merupakan salah satu modus penipuan yang halus dengan kerugian yang cukup besar. Karenanya, tindakan ini tak boleh dianggap sepele. Sebagai wujud kewaspadaan, berikut ciri-ciri seseorang yang sedang menjalankan aksi romance scam yang perlu Anda ketahui.

1. Terlalu cepat mengatakan cinta

Mengatakan cinta kepada orang yang baru dikenal merupakan hal yang mencurigakan. Sebab, pada dasarnya hubungan suka pada orang tak terjadi begitu saja. Ini bisa jadi tanda peringatan yang wajib Anda perhatikan.

Selain mengucapkan cinta, perilaku seseorang yang langsung berbicara ke arah serius seperti membangun rumah tangga, memiliki mobil atau rumah, dan semacamnya saat baru memulai hubungan juga menjadi pertanda bahwa orang tersebut tengah menjalankan aksi romance scam.

Karenanya, saat Anda baru mengenal seseorang, ada baiknya membentegi diri agar tak terlena dengan omongan manis yang pada akhirnya membuat Anda jadi koban penipuan.

2. Tidak pernah mau diajak video call

Oknum tindakan ini kerap memasang foto profil yang begitu menarik bagi lawan jenis. Hanya saja, saat kamu meminta untuk melakukan panggilan video, mereka akan selalu menolaknya. Jika hal ini terus terjadi, artinya ada kemungkinan orang tersebut adalah oknum romance scam.

3. Mulai minta bantuan finansial

Ketika orang tersebut juga kerap meminta bantuan yang berhubungan dengan materi. Di situasi normal, hal ini sebenarnya sudah jelas terlihat sebagai modus untuk sekadar memanfaatkan Anda.

Dalam menjalankan modusnya, pelaku mengarang berbagai alasan untuk meminta bantuan finansial ini juga beragam. Mulai dari membayar biaya rumah sakit, pengobatan orang tua, atau alasan lain dengan niat mengambil simpati korban.

4. Mengarang cerita

Beberapa penipu yang menjalankan modus romance scam mengatakan bahwa dirinya sering pergi ke luar negeri. Mereka biasanya juga mempunyai jenjang pendidikan tinggi yang tampak tak wajar dengan tujuan membanggakan diri.

Biasanya, semua perkataan tersebut tidak akan bisa dibuktikan secara jelas dan hanya merupakan omong kosong belaka. Tujuannya tentu tidak lain agar Anda merasa lebih tertarik dan kagum terhadap orang tersebut.

5. Menyembunyikan hubungan

Tanda terakhir jika kamu tengah terjebak modus romance scam adalah pelaku tak membolehkan Anda mengumbar hubungan yang tengah dijalani. Bahkan, Anda tidak dibolehkan untuk menceritakan hubungan tersebut kepada keluarga maupun teman dekat.

Pasalnya, saat tidak ada orang yang tahu tentang hubungan tersebut, pelaku akan lebih mudah untuk memanipulasi korbannya tanpa takut diganggu oleh pihak lain.