<p>Suasana perumahan cluster di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 2 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

WFH Bikin Tren Anak Muda Ngebet Beli Rumah 2021

  • Rumah.com kembali melansir Consumer Sentiment Study yang menyurvei minat serta opini lebih dari 1.000 responden pencari rumah di Indonesia.

Industri
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Pandemi COVID-19 yang mengakibatkan terbatasnya aktivitas manusia mendorong keinginan masyarakat untuk memiliki rumah.

Rumah.com kembali melansir Consumer Sentiment Study yang menyurvei minat serta opini lebih dari 1.000 responden pencari rumah di Indonesia.

Pada paruh awal tahun 2021, jumlah pencari rumah yang mengaku menunda transaksi properti ada sebanyak 52% dari total responden. Angka ini berkurang dari semester II-2020 sebesar 60%.

Laporan ini menjadi angin segar di tengah perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Jawa-Bali yang berdampak pada berbagai sektor termasuk properti.

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengungkapkan meskipun penanganan pandemi masih jauh dari selesai, namun kebutuhan terhadap hunian bukan hal yang bisa ditunda terus menerus.

“Setelah mengalami penurunan pada awal pandemi, Sentiment Index pada semester I-2021 ini meningkat sebanyak 3 poin ke angka 73. Ini adalah posisi yang lebih baik bahkan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Marine, dalam keterangan resmi, Rabu, 27 Januari 2021.

Dari hasil survei tersebut, saat ini generasi muda Indonesia memiliki niat lebih tinggi untuk memiliki rumah sendiri. Apalagi setelah menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, termasuk work from home (WFH) selama pandemi COVID-19.

Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja (kiri) berdiskusi dengan calon pembeli Kota Podomoro Tenjo saat meninjau lokasi Rumah Contoh Kota Podomoro Tenjo yang berada di kawasan Central Park Podomoro City, Jakarta Barat, Senin, 7 Desember 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Investasi Properti

Tren positif industri properti Indonesia selama pandemi ini juga terlihat dari minat masyarakat yang membeli rumah untuk ditinggali maupun investasi. Bahkan, minat membeli properti untuk dijadikan sarana investasi terlihat tumbuh secara drastis dibandingkan dengan semester sebelumnya.

Dari hasil survei terlihat 64% responden memiliki minat membeli properti untuk dihuni sendiri. Ini merupakan kenaikan dari angka 60% responden pada semester sebelumnya.

Sedangkan minat membeli properti sebagai investasi naik drastis dari angka 39% responden pada semester sebelumnya menjadi 49% pada semester ini.

Tetap tingginya minat masyarakat untuk membeli properti tersebut sejalan dengan adanya kenaikan kepuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah untuk menstabilkan pasar properti. Khususnya dalam situasi krisis akibat pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Hal ini dinyatakan oleh 45% responden yang mengaku kepuasannya naik drastis, dari hanya 32% responden pada semester sebelumnya. Sementara, yang menyatakan ketidakpuasannya hanya 16% responden, mengalami penurunan dari 24% responden pada semester sebelumnya.

Di sisi investor properti, sekitar 1 dari 4 investor atau 23% responden melihat saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan investasi properti.

Sementara, 40% responden lainnya masih menunggu untuk berinvestasi properti hingga pandemi sudah selesai. Sebagian kecil lainnya, yaitu 17% responden menyatakan tidak ada perubahan dalam rencana investasinya. Sedangkan 14% responden lainnya menyatakan ragu untuk berinvestasi properti sekarang.

Indeks Sentimen Konsumen adalah data longitudinal yang diambil Rumah.com untuk menggambarkan indikasi optimisme, kepuasan, dan minat terhadap properti.

Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura.

Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada Juli hingga Desember 2020. Survei ini dilakukan oleh Rumah.com untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di tanah air. (SKO)