WHO Hati-Hati Terkait Terapi Plasma COVID-19

  • ZURICH- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  bersikap sangat berhati-hati dalam mendukung penggunaan plasma pasien COVID-19 yang telah sembuh untuk mengobati orang yang sakit. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengatakan bukti bahwa plasma mampu menyembuhkan “berkualitas rendah” meski Amerika Serikat telah mengeluarkan otorisasi darurat untuk terapi semacam itu. “Ada sejumlah uji klinis yang dilakukan di seluruh dunia […]

Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

ZURICH- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  bersikap sangat berhati-hati dalam mendukung penggunaan plasma pasien COVID-19 yang telah sembuh untuk mengobati orang yang sakit.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengatakan bukti bahwa plasma mampu menyembuhkan “berkualitas rendah” meski Amerika Serikat telah mengeluarkan otorisasi darurat untuk terapi semacam itu.

“Ada sejumlah uji klinis yang dilakukan di seluruh dunia yang mengamati dampak penggunaan plasma pasien yang sembuh dibandingkan dengan perawatan standar,” kata Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO Senin 24 Agustus 2020.

“Hanya sedikit dari mereka yang benar-benar melaporkan hasil sementara dan saat ini, kualitas bukti masih sangat rendah,” katanya dalam konferensi pers sebagaimana dilaporkan Reuters.