WHO: Jangan Lengah, Virus Corona Tidak Lelah
PARIS- Masyarakat mungkintelah lelah dengan pandemi corona, namun tidak demikian dengan virus tersebut. Untuk itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta masyarakat harus tetap waspada dan terus melakukan tindakan pencegahan seraya dunia menunggu sebuah vaksin. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan 22 bulan setelah pandemi, yang menyebabkan lebih dari 1,2 juta orang meninggal, ekonomi babak belur […]
Gaya Hidup
PARIS- Masyarakat mungkintelah lelah dengan pandemi corona, namun tidak demikian dengan virus tersebut. Untuk itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta masyarakat harus tetap waspada dan terus melakukan tindakan pencegahan seraya dunia menunggu sebuah vaksin.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan 22 bulan setelah pandemi, yang menyebabkan lebih dari 1,2 juta orang meninggal, ekonomi babak belur dan kegiatan sehari-sehari terbalik di seluruh dunia, vaksin menjadi andalan yang belum terbukti namun menjanjikan dan merupakan taruhan yang berisiko.
- Online Trends are Booming (Serial 1): Exploring the Drivers of Indonesia’s Digital Economy
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- Bangun Infrastruktur Baru, Google Perluas Layanan Cloud di India
- Bantu Start Up, Erick Refocusing Telkom dan Telkomsel
- Booming Tren Daring (Serial 5): SDM dan Infrastruktur Tertinggal, Perlindungan Data Tak Andal
“Kita mungkin lelah dengan COVID-19, namun virus itu tidak bosan dengan kita. Negara-negara Eropa sedang berjuang, namun virus tidak berubah secara signifikan juga tidak ada tindakan untuk menghentikannya,” kata Tedros di hadapan Forum Perdamaian Paris sebagaimana dilaporkan Reuters.
Kemunculan kembali infeksi COVID-19 baru-baru ini menyebabkan banyak negara mengadopsi langkah penguncian lanjutan guna menekan penyebaran virus sekaligus melindungi sistem kesehatan mereka.
Pada Senin produsen obat Pfizer AS dan mitra BioNTech Jerman mengklaim bahwa vaksin yang sedang mereka kembangkan 90 persen ampuh melawan COVID-19, berdasarkan hasil awal dari uji tahap akhir berskala besar. Hasilnya perlu dikonfirmasi oleh data keamanan.
“Sebuah vaksin dibutuhkan segera, namun kita tidak dapat menunggu sebuah vaksin dan kita tidak bisa memusatkan semua upaya dan sumber daya hanya pada satu saja,” kata Tedros pada Kamis, mengulangi seruan penyaluran vaksin COVID-19 merata dengan negara miskin.