WHO Kembali Temukan 2 Sub-varian Omicron Baru yang Sedang Diselidiki
- JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki dua sub-varian Omicron baru untuk mengetahui apakah sub-varian tersebut lebih menular atau b
Gaya Hidup
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki dua sub-varian Omicron baru untuk mengetahui apakah sub-varian tersebut lebih menular atau berbahaya daripada sebelumnya. Seperti yang dilansir dari laman Reuters, WHO mengatakan telah mulai melacak sub-varian Omicron karena terdapat mutasi tambahan yang perlu dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui dampaknya pada potensi penurunan kekebalan.
Virus memiliki kemampuan bermutasi sepanjang waktu, tapi hanya beberapa mutasi yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk menyebar atau menghindari kekebalan sebelumnya dari vaksinasi atau infeksi atau tingkat keparahan yang akan ditimbulkannya. Hal tersebut bisa dilihat pada varian BA.2 yang saat ini telah mewakili hampir 94% dari semua kasus berurutan dan lebih menular daripada varian sebelumnya. Akan tetapi, bukti yang ada sejauh ini menunjukkan bahwa sub-varian tersebut tidak lebih mungkin menyebabkan penyakit yang parah.
- Borong 30 Juta Saham Hermina (HEAL), Astra Internasional (ASII) Terjun ke Bisnis Rumah Sakit
- Kurs Dolar Hari Ini: Pengetatan Moneter Berpotensi Tekan Nilai Rupiah
- Peran Pacar dan Adik Indra Kenz Terkait Kasus Dugaan Penipuan Trading Binomo
Menurut WHO, hanya beberapa lusin kasus BA.4 dan BA.5 yang telah dilaporkan ke database GISAID global. Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga mengatakan bahwa BA.4 telah ditemukan sejak 10 Januari sampai 30 Maret. Kasus dari sub-varian tersebut tersebar di Afrika Selatan, Botswana, Denmark, Skotlandia, dan Inggris.
Semua kasus BA.5 berada di Afrika Selatan pada minggu lalu, tapi saat ini Kementerian Kesehatan Botswana mengatakan telah mengidentifikasi empat kasus BA.4 dan BA.5 semuanya di antara orang yang berusia 30 sampai 50 tahun yang sudah divaksinasi penuh dan mengalami gejala infeksi yang ringan.